DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Penceramah Ustadz Ihsan Tanjung menyebut banyak orang gemar mengolok-olok agama di zaman sekarang dalam sebuah ceramahnya.
Ustadz Ihsan Tanjung menyebut dosa mengolok-olok agama di zaman sekarang ini kian merebak dimana-mana, bahkan sangat mudah ditemukan dengan terang benderang dari berbagai kalangan.
"Dan salah satu dosa macam ini yang makin hari makin merebak adalah dosa istihza' bid din, mengolok-olok agama. Setuju gak hari ini mengolok-olok agama gampang ditemukan?," kata Ustadz Ihsan Tanjung dalam sebuah ceramah sebagaimana dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Berislam channel pada Senin, 25 Oktober 2021.
Ustadz Ihsan Tanjung juga meminta agar siapapun untuk tidak menyimak dan menikmati pembicaraan orang lain yang bernada mengolok-olok agama.
Menurut dia, dosa orang yang mendengarkan dan menikmati pembicaraan orang yang mengolok-olok agama sama seperti dosa pelaku sesungguhnya.
"Kalau kalian tidak pindah topik, kalian tetep duduk di situ dengerin, maka dosa kalian sama seperti dosa pelakunya. Kira-kira orang yang seperti ini hari ini sedikit atau banyak Pak? Banyak," ujarnya.
Ustadz Ihsan Tanjung menyebut, banyaknya orang yang mengolok-olok agama di zaman sekarang tak lepas dari sistem kehidupan dunia yang dirancang oleh Dajjal dan sekutunya.
Dia mengatakan, sistem Dajjal telah memicu banyak orang melakukan perbuatan dosa yang bahkan membatalkan keimanan (bagi umat Islam) tanpa merasa bersalah.
"Makanya serem, sistem Dajjal ini mengerikan. Sistem yang sudah membuat bentuk-bentuk dosa yang membatalkan iman udah kayak sehari-hari, kayak kacang goreng," katanya.
Ustadz Ihsan Tanjung juga mengatakan, sistem Dajjal yang menguasai dunia saat ini memiliki watak untuk menjerumuskan banyak manusia di dunia.
Atas dasar tersebut, Ustadz Ihsan Tanjung mengingatkan agar masyarakat tak terlalu mengharapkan kebaikan sejati di zaman sekarang ini.
"Jadi mereka udah kuasain dunia Pak, sementara watak mereka kayak gitu, terus Anda berharap bahwa dunia hari ini bisa menawarkan kebaikan bagi kita? Terus kita dengan ringannya 'Ikut aja deh sistem yang ada'?," tuturnya. [Democrazy/kabes]
