DEMOCRAZY.ID - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dilansir dari bi.go.id, utang luar negeri Indonesia tercatat sebanyak 415,7 miliar dolar AS per Juli 2021.
Cina menjadi salah satu negara yang memberi utang terbesar ke Indonesia.
Data Bank Indonesia (BI), sebagaimana tercantum di bi.go.id, mengungkapkan bahwa ULN Indonesia ke Cina mengalami kenaikan hingga 474 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
ULN Indonesia ke Cina hanya tercatat sebanyak 3,701 miliar dolar AS atau sekitar Rp53,29 triliun.
Pada 2021, jumlah tersebut meningkat hingga 21,246 miliar dolar AS atau sekitar Rp305,9 triliun.
Data BI tersebut tidak merinci secara jelas mengenai instansi pemerintah, BUMN, atau swasta yang memegang utang tersebut.
Namun, BI dipastikan memiliki utang kepada Cina sebesar 1,73 miliar dolar AS per Juli 2021.
Meskipun memiliki jumlah yang fantastis, ULN Indonesia ke Cina hanya menempati posisi ke-4 sebagai ULN Indonesia terbesar.
Singapura masih menjadi negara yang paling banyak meminjamkan utang kepada Indonesia, yakni sebesar 64,93 miliar dolar AS atau sekitar Rp933 triliun.
ULN Indonesia ke Singapura didominasi oleh ULN swasta dan pemerintah.
Sementara itu, di urutan kedua, Amerika Serikat menjadi negara pemberi utang terbesar kedua.
Per Juli 2021, ULN Indonesia ke Amerika Serikat tercatat sebesar 30,56 miliar dolar AS atau Rp 469 triliun.
Sama seperti Singapura, ULN Indonesia ke Amerika Serikat juga didominasi oleh ULN pemerintah dan swasta.
Kemudian, tepat di atas Cina, Jepang menempati posisi ketiga sebagai negara yang paling banyak memberi utang kepada Indonesia.
Jepang memberikan utang kepada Indonesia sebanyak 27,181 miliar dolar AS atau sekitar Rp391 triliun per Juli 2021.
Kendati negara-negara tersebut memberikan utang yang lebih besar kepada Indonesia, kenaikannya pada tahun ini tidak sebesar ULN Indonesia ke Cina.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun, rasio kenaikan ULN Indonesia ke Singapura hanya mencapai 76,69 persen.
Rasio tersebut berbeda jauh dari peningkatan ULN Indonesia ke Cina, yakni 474 persen. [Democrazy/tempo]