DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pengamat yang merupakan ekonom senior, Rizal Ramli, meminta pihak yang mengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiga periode untuk berkaca.
Menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi, ada usulan supaya pria nomor satu di Indonesia saat ini untuk melanjutkan statusnya sebagai kepala negara hingga tiga periode.
Usulan tersebut pun menimbulkan banyak penolakan mengingat tidak sesuai dengan yang tertulis dalam UUD 1945 terkait masa jabatan Presiden.
Presiden bisa memiliki masa jabatan maksimal dua kali dengan masing-masing periode selama lima tahun.
Dilansir dari YouTube Fadli Zon Official, terkait usulan tersebut Rizal Ramli berujar supaya para pengusungnya untuk berkaca.
"Mohon maaf, Pak Jokowi dan orang-orangnya ngaca deh. Kalau Pak Jokowi kelasnya seperti Xi Jinping yang membuat kemajuan untuk China atau seperti Putin, kami masih mikir," kata Rizal Ramli.
Mengkritik pemerintahan yang dilakukan Jokowi, Rizal Ramli menyebutkan jika pria asal Solo itu payah.
"Ini prestasi payah, rakyat makin miskin, utang makin banyak, dan perpecahan main besar. Tujuh tahun saja Indonesia anjlok, kok masih kepedean ingin tambahan jabatan lagi. Yang tahu diri lah, jangan seperti Presiden Guinea, maju tiga kali kemudian dikudeta," ujar Rizal Ramli.
Tidak hanya diminta untuk berkaca, Rizal Ramli juga menyarankan Jokowi untuk mundur lebih cepat.
"Bukan hanya perpanjangan, yang perlu Pak Jokowi pikirkan bagaiman dia bisa mengundurkan diri lebih cepat. Rakyat sudah bosan, dia enggak mampu dan enggak becus. Kasih kesempatan yang lain-lain buat perbaiki Indonesia," ujarnya. [Democrazy/pk-ry]
