DEMOCRAZY.ID - Direktur Median Rico Marbun beberkan alasan isu PKI dan bangkitnya komunis laris di Indonesia.
Ulama ditangkap dan banyaknya TKA China salah satunya.
Diketahui, isu bangkitnya PKI atau komunis setiap tahun muncul pada bulan September hingga awal Oktober.
Hal ini disebabkan antara lain hegemoni Tingkok di Indonesia dan mesranya hubungan antara Indonesia dan China.
Direktur Median Rico Marbun dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitk yang diselenggarakan oleh Gelora Talks, Rabu (6/10) memaparkan, bahwa selama ini publik percaya bangkitnya komunis atau bangkitnya PKI di Indonesia.
Hal ini terekam sebanyak 46,5 persen publik percaya dan hanya 45 persen yang tidak percaya.
Adapun variabel lain mengapa isu PKI dan bangkitnya komunis ini laris dan sangat menjadi perhatian masyarakat, dikarenakan adanya tenaga asing dari Cina atau Tiongkok sebanyak 12.3 persen.
Lebih lanjut Rico Marbun menerangkan, banyak tokoh agama atau ulama yang ditangkap.
Kemudian Indonesia bergantung vaksin dari Cina yang mendapat suara responden sebesar 11,8 persen.
Lalu China mencaplok Natuna 9,4 persen, China menguasai ekonomi Indonesia 9 persen.
Dan sejarah tentang komunis itu dikaburkan 6 persen, banyak serangan ke penceramah 5 persen.
Usaha mengganti pancasila 4,6 persen, konflik laut China Selatan 4,5persen, dan komunis tidak akan pernah mati 1,3 persen.
“Sementara mereka yang tidak percaya sebagian besar itu jawabannya itu homogen mengatakan bahwa komunis itu sebenarnya bagian dari sejarah,” imbuhnya.
Dari data tersebut, kata Rico, orang yang percaya akan komunis tersebut akan penting untuk didiskusikan.
Pasalnya, jawaban publik atas respon kebangkitan komunis di Indonesia ditemukan tiga cara berpikir dari masyarakat Indonesia terkait isu komunisme.
“Cara berpikir pertama adalah mereka yang menganggap adanya hegemoni Tiongkok, China di Indonesia. Itu dianggap sama paralel dengan komunis,” tutupnya. [Democrazy/pojok]