HUKUM POLITIK

Jokowi Diminta Tegas Sikapi Luhut & Airlangga Masuk Pandora Papers, Pakar: Kalo Diam Artinya Dukung Penyelundupan Pajak

DEMOCRAZY.ID
Oktober 07, 2021
0 Komentar
Beranda
HUKUM
POLITIK
Jokowi Diminta Tegas Sikapi Luhut & Airlangga Masuk Pandora Papers, Pakar: Kalo Diam Artinya Dukung Penyelundupan Pajak

Jokowi Diminta Tegas Sikapi Luhut & Airlangga Masuk Pandora Papers, Pakar: Kalo Diam Artinya Dukung Penyelundupan Pajak

DEMOCRAZY.ID - Sosok pakar meminta Presiden Jokowi untuk bersikap soal isu Pandora Papers yang menyeret dua nama pejabat Negara, yakni Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan.


Didik J Rachbini meminta BPK, DPR dan pemerintah turun tangan atas temuan laporan konsorsium media ICIJ atas temuan Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto yang muncul di Pandora Papers.


Luhut dan Airlangga Hartarto dilaporkan terpantau melakukan aktivitas bisnis di negara bebas pajak.


Data ICIJ mengungkapkan bahwa Airlangga telah mendirikan dua perusahaan cangkang di British Virgin Islands (BVI) dan Bahama.


Dilansir dari YouTube TVOneNews, pada saat yang sama, Luhut juga disebut-sebut mendirikan perusahaan cangkang di Ekuador, yakni Petrocapital.


Menurut sosok pakar ekonomi tersebut, tindakan Luhut dan Airlangga merupakan pelanggaran hukum yang serius.


Dikarenakan keduanya diduga mencoba mengesahkan pajak melalui perusahaan cangkang yang berlokasi suaka pajak.


Ia juga meminta Presiden Jokowi untuk memanggil dan meminta keterangan dari dua anak buahnya Luhut dan Airlangga yang namanya muncul di Pandora Papers.


Dia meminta Jokowi berani mengambil sikap dan tegas lantaran aksi tersebut diduga sudah dilakukan sejak Orde Baru.


“Kalo didiamkan, Pemerintah dan DPR kompromi dengan penyelundupan pajak,” kata Didik J Rachbini.


Baginya, Airlangga Hartarto dan Luhut diduga mencari keuntungan pribadi dengan berusaha menghapus kewajiban perpajakan yang merugikan negara.


Apalagi, suaka pajak itu sendiri diduga dimaksudkan untuk menampung dana penipuan. [Democrazy/kabes]

Penulis blog