AGAMA EKBIS

JK Sebut Mayoritas Muslim di Indonesia Orang Miskin dan yang Kaya Non-Muslim, Ini Sebabnya

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
EKBIS
JK Sebut Mayoritas Muslim di Indonesia Orang Miskin dan yang Kaya Non-Muslim, Ini Sebabnya

JK Sebut Mayoritas Muslim di Indonesia Orang Miskin dan yang Kaya Non-Muslim, Ini Sebabnya

DEMOCRAZY.ID - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa mayoritas muslim di Indonesia adalah orang miskin.


JK mengatakan, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.


Sementara, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.


“Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi satu yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miksin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam,” ujar JK saat menghadiri kegiatan Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW,di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa, 19 Oktober 2021.


Pemerintah Jangan Menutup Diri dari Ekonomi Syariah


JK lantas menilai, hal itu merupakan dampak dari ekonomi umat yang tidak maju. Persoalan ini juga menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di Indonesia.


Oleh sebabnya pemerintah seharusnya mampu memajukan ekonomi nasional sekaligus tidak boleh menutup diri dari adanya roda penggerak ekonomi dalam bentuk syariah.


Dalam acara bertajuk ‘Meneladani Rasulullah SAW dalam Membangun Peradaban yang Berpusat dari Masjid‘ ini, JK berulangkali mengingatkan agar tidak memaknai ekonomi syariah secara sempit.


Menurutnya, semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.


“Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah,” kata JK.


Mantan Wakil Presiden RI ini lantas mengutip doa sapu jagat yang meminta agar diberi kebaikan di dunia dan akhirat.


DIa menjelaskan bahwa kebaikan akhirat bisa didapatkan jika mendapatkan kebaikan dunia.


Sehingga untuk mendapatkan kebaikan dunia, terdapat konsep memakmurkan masjid, yakni orang yang mendirikan masjid, mengelola masjid, dan meramaikan masjid. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain.


Dalam hal memakmurkan masjid, sejatinya juga terdapat fungsi ekonomi. Artinya, bukan berarti masjid maupun pengurusnya menjalankan ekonomi melainkan menghidupkan ekonomi jemaah. Salah satunya dengan membentuk koperasi.


“Bukan masjidnya, pengurus masjid jangan bikin usaha, nanti kalau jemaahnya kemudian mampu dia akan membawa infaq lebih banyak,” ujar JK. [Democrazy/hops]

Penulis blog