DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Ganjar Pranowo dituding memainkan operasi senyap untuk menelikung Megawati dan Puan Maharani dalam pencapresan 2024.
Ganjar memainkan tiga modus untuk memaksa Megawati nyerah dan menyerahkan capres kepadanya.
Nah Ganjar dianalisis nggak hilang akal, Ganjar pakai strategi boneka kalau tiket capres dari PDIP itu nggak jatuh kepadanya.
Kalau nggak berhasil menaklukkan Megawati di PDIP, Ganjar dibilang sudah siapkan skenario keduanya supaya bisa tetap maju jadi capres lho.
Apa sih strateginya ya?
Operasi Kudeta Puan
Menurut akun Dalam Istana, Ganjar menjalankan beberapa strategi untuk memaksa PDIP mencalonkan dia sebagai capres.
Pertama, modus Ganjar adalah bermain di lembaga survei, untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Kedua, gencar pendekatan di media massa, serta modus ketiga, aktif banget di media sosial dengan konten-konten humanis dan heboh.
“Ganjar selalu bilang nggak tahu menahu dengan barisan celeng, ya ini kan lagu lama sebagaimana Ki Lurah dulu bilangnya enggak, enggak kemudian bikin operasi gelap sehingga Megawati nyerah. Demikian juga, Ganjar akan bilang terus enggak, enggak tapi operasi menelikung Puan,” kata akun tersebut.
Apakah manuver dan skenario Ganjar jadi capres akan mulus? Jangan senang dulu, sebab PDIP kan kini sedang dekat banget dengan Gerindra.
Apalagi PDIP secara hitung-hitungan sudah bisa mencalonkan sendiri capresnya tanpa perlu koalisi dengan parpol lain.
Skenario Kedua Ganjar Pakai 'Strategi Boneka'
Kalau tiket capres PDIP bukan jatuh kepadanya, Ganjar dinilai akan melancarkan strategi kedua lho.
Dalam strategi ini, Ganjar akan melibatkan boneka, untuk mengakali ketentuan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
“Dia akan ambil boneka buat penggugat Judicial review presidential threshold di MK. Pertama, PT jadi 0 persen, target kedua PT turun 10 persen. Kalau 10 saja, sudah siap maju, Ganjar sudah komunikasi dengan PAN dan PPP,” kata dia. [Democrazy/hops]
