AGAMA POLITIK

Daftar Menag dari Masa ke Masa, Paling Banyak dari NU?

DEMOCRAZY.ID
Oktober 19, 2021
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Daftar Menag dari Masa ke Masa, Paling Banyak dari NU?

Daftar Menag dari Masa ke Masa, Paling Banyak dari NU?

DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang menyebut seluruh jabatan agama harus dipegang Nahdlatul Ulama (NU) menjadi sorotan. 


Dijelaskan Said Aqil, apabila semua jabatan agama tidak dipegang tokoh NU, maka semua akan mudah disalahkan.


"Persoalan masalah agama di Tegal yang pegang harus NU. Khatib Jumat, MUI, Kepala Kemenag, harus NU, kalau enggak NU salah semua nanti," kata Said Aqil saat memberikan sambutan dalam pelantikan PCNU Kabupaten Tegal periode 2021-2026, Minggu (17/10).


"Pokoknya jabatan-jabatan agama yang berperan harus NU. Kalau enggak, nanti salah semua."


Said Aqil kemudian memberikan jawaban mengapa jabatan agama harus dipegang oleh kader NU. 


Sebab, NU selalu mengajarkan dan menjalankan agama dengan benar.


"Insyaallah kalau dipegang NU itu yakin. Kenapa? Gampang, kenapa kalau dipegang NU pasti selamat? Bener agamanya karena kita Taqlid kepada Imam Syafi'i, (tapi ada) orang Taqlid Imam Samudera," tutur dia.


Jika merujuk pada pernyataan Said Aqil, berarti posisi Menteri Agama dalam kabinet pemerintahan termasuk merupakan jabatan agama. Apakah benar selama ini kursi Menag banyak diduduki oleh tokoh-tokoh NU?


Kalangan Nahdlatul Ulama


1. Fathurrahman Kafrawi

Fathurrahman merupakan Menag dari kalangan NU pertama yang menjabat kurang lebih 10 bulan di Kabinet Sjahrir III. 


Pada saat menjabat sebagai Menag, ia memasukkan mata pelajaran agama ke sekolah-sekolah umum negeri, mulai dari Sekolah Rakyat hingga SMA.


Ia juga mengeluarkan Maklumat Kemenag No. 5 Tahun 1947 yang menengahi permasalahan penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan.


2. Masjkur

Masjkur adalah Menag yang menjabat selama empat periode meski tidak dalam kabinet yang berurutan. Tokoh NU ini tercatat menjabat di Kabinet Amir Syarifuddin II (November 1947-Januari 1948), Kabinet Hatta I (Januari 1948-Agustus 1949), Kabinet Hatta II (Agustus 1949-Desember 1949), dan Kabinet Ali Sastroamijoyo (Juli 1953-1955).


3. Wahid Hasyim

Tokoh NU ini merupakan Menag untuk tiga periode jabatan, yakni Kabinet Republik Indonesia Serikat atau RIS (Desember 1949-September 1950), Kabinet Natsir (September 1950-April 1951), dan Kabinet Sukiman Suwirjo (April 1951-April 1952).


Wahid Hasyim juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dan terlibat dalam keanggotaan BPUPKI dan PPKI. Ia adalah bapak dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahib (Gus Dur).


4. Muhammad Ilyas

Ilyas adalah Menag yang menjabat tiga periode, yakni di Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955-Januari 1956), Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956-April 1957), dan Kabinet Karya (April 1957-1959).


Pada masa kepemimpinannya sebagai Menag, tokoh NU ini membentuk Kantor Urusan Agama, Kantor Pendidikan Agama, Kantor Penerangan Agama di beberapa wilayah, hingga Pengadilan Agama.


5. Wahib Wahab

Wahib adalah Menag yang menjabat di Kabinet Kerja I (Juli 1959-Februari 1960) dan Kabinet kerja II (Februari 1960-Maret 1962). 


Selain menjadi Menag, ia pernah menduduki kursi Menteri Penghubung Sipil Militer, Komandan PETA, dan pembentuk kepengurusan perwakilan NU dan Ansor di Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.


Ia juga merupakan putra pertama dari almarhum Wahab Hasbullah, salah seorang inisiator berdirinya NU.


6. Saifuddin Zuhri

Saifuddin adalah Menag yang menjabat lima kabinet berturut-turut, yakni Kabinet Kerja III, Kabinet Kerja IV, Kabinet Dwikora I dan II, serta Kabinet Ampera I yang berlangsung pada masa kepemimpinan Sukarno.


Sebelum menjadi Menag, ia pernah menjabat sebagai Sekjen PBNU yang juga merangkap anggota parlemen sementara serta anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).


7. M. Dahlan

Dahlan merupakan Menag yang menjabat di Kabinet Ampera II (Oktober 1967-Juni 1968) dan Kabinet Pembangunan I (Juni 1968-September 1971). Sebelum menjadi menag, ia pernah menjabat sebagai Konsulat NU wilayah Jawa Timur pada 1936, dan anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) tahun 1946. Ia turut merintis terbentuknya organisasi NU cabang Bangil.


8. M Tolchah Hasan

Tolchah adalah Menag di Kabinet Persatuan Nasional pimpinan Gus Dur, periode Oktober 1999-Juli 2001. Tokoh NU ini juga aktif menulis buku terkait Islam dan sosial.


9. Said Agil Husein Al Munawar

Said Agil merupakan Menag pada Kabinet Gotong Royong yang dipimpin Megawati Soekarnoputri. Tokoh NU ini menjabat pada 9 Agustus 2001 sampai 20 Oktober 2004.


10. Maftuh Basyuni

Maftuh adalah Menag yang bekerja di Kabinet Indonesia Bersatu I pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 


Ia diketahui adalah keponakan KH Sahal Mahfudz yang pernah menjadi Rais Am Syuriah PBNU.


11. Suryadharma Ali

Suryadharma Ali adalah menag di Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan SBY periode Oktober 2009-Mei 2014. Namun, tokoh NU yang juga pernah menjadi Menteri Koperasi dan UKM ini terseret kasus korupsi dana haji di Kementerian Agama.


12. Lukman Hakim Saifuddin

Eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  diperiksa sebagai saksi terkait kasus Romahurmuziy di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (4/12).


Lukman adalah Menag dua periode yakni di Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan SBY dan Kabinet Kerja pimpinan Jokowi-Jusuf Kalla. Ia merupakan tokoh NU yang juga pernah duduk di kursi DPR RI. Lukman juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) dan kader PPP.


13. Yaqut Cholil Qoumas

Gus Yaqut adalah Menag yang tengah menjabat menggantikan Fachrul Razi yang kena reshuffle kabinet. 


Ia adalah putra dari K.H. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB, dan saudara Yahya Cholil Staquf, tokoh NU yang kini juga ramai akan maju sebagai Ketua Umum PBNU.


Sebelum menjadi Menag, Yaqut merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PKB. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor periode 2015–2020.


Kalangan Muhammadiyah


1. M Rasjidi

Rasjidi merupakan Menag pertama yang diangkat setelah pemerintah mendirikan Kementerian Agama, tepatnya di Kabinet Sjahrir I (1945) dan Sjahrir II (1946). Ia merupakan Menag pertama dari kalangan Muhammadiyah.


Semasa kecilnya ia menempuh pendidikan dasarnya di sekolah Muhammadiyah Yogyakarta. Rasjidi mendapatkan gelar sarjana filsafat dan agama di Universitas Al-Azhar Kairo, dan dokter sastra di Universitas Sorbonne, Prancis.


Selain itu, Rasjidi tercatat sebagai anggota PP Muhammadiyah. Ia juga merupakan Guru Besar Universitas Indonesia di bidang Hukum Islam dan Lembaga-Lembaga Islam.


2. Achmad Asj'ari

Achmad merupakan Menag yang mengemban jabatan hanya sekitar tiga bulan pada Kabinet Amir Syarifuddin I yang berasal dari Muhammadiyah. Ia menjabat periode 3 Juli 1947-9 Oktober 1947.


3. Faqih Usman

Pria kelahiran Gresik, 2 Maret 1904, ini menjabat sebagai Menag dalam dua periode, yakni Kabinet Halim Perdana Kusuma (Januari 1950-September 1050), dan Kabinet Wilopo (April 1952-Juli 1953).


Faqih juga aktif di kepengurusan Muhammadiyah, sebut saja Ketua PB Muhammadiyah pada 1936 dan di Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada 1953. Ia juga aktif sebagai tokoh Masyumi.


4. Abdul Malik Fadjar

Pria kelahiran Yogyakarta ini merupakan Menag di kepemimpinan BJ Habibie periode Maret 1998-Oktober 1999. Ia juga dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah dan pernah menjabat sebagai Mendiknas dan Menko Kesra pada kabinet Gotong Royong.


Partai Politik: Golkar


1. Munawir Sjadzali

Munawir menjabat pada Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983 - 21 Maret 1988) dan Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988 - 17 Maret 1993). 


Pria kelahiran Klaten, 7 November 1925, pada era revolusi pernah bergabung dengan Laskar Hizbullah.


Setelah masa revolusi, ia berkarier di Departemen Luar Negeri dan menduduki sejumlah jabatan strategis. Seperti pernah menjabat sebagai Sekretaris III Kedubes RI di Washington DC, Amerika Serikat, Dirjen Politik Deplu, hingga bertugas di Kedubes RI di Sri Lanka dan London.


Selain sebagai Menag, ia juga merupakan seorang ilmuwan dan penulis buku di bidang Hukum Islam dan Fiqh Siyasy, seperti Islam dan Tata Negara, Islam Realitas Baru dan Orientasi Masa Depan Bangsa, Ijtihad Kemanusiaan, hingga Islam and Governmental System: Teaching, History, and Reflections.


2. Abdul Mukti Ali

Pria kelahiran Cepu, 23 Agustus 1923, itu merupakan Menag di Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan I di masa kepresidenan Soeharto. Ia merupakan tokoh Golkar, meski dirinya pernah belajar di pesantren berbasis NU.


Partai Politik: PSII


1. Anwaruddin

Selain Achmad Asj'ari, ada Anwaruddin yang menjabat menjabat lebih singkat lagi sebagai Menag, yakni hanya sebulan terhitung 9 Oktober 1947-11 November 1947. Ia berasal dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).


Non Partai


1. Quraish Shihab


Quraish Shihab hadiri acara konferensi 'Gerakan Suluh Kebangsaan bersama Tokoh Bangsa Menyikapi Sitiasi Papua' di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (23/8). 


Sebelum Soeharto tumbang, ia sempat mengangkat Quraish Shihab sebagai Menag pada Maret 1998 hingga Mei 1998. Ia tidak berafiliasi dengan ormas Islam maupun parpol, dan lebih dikenal sebagai cendekiawan Islam serta ulama ahli tafsir.


Kalangan Militer


Banyak yang terkejut saat Presiden Jokowi mengumumkan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju, Oktober 2019 lalu. 


Bahkan, penunjukan Fachrul Razi ini menuai politik lantaran menag tidak berasal dari kalangan agamawan, melainkan militer.


Namun, perlu diketahui Fachrul Razi bukanlah Menteri Agama pertama yang berlatar belakang militer. Siapa saja mereka?


1. Alamsyah Ratu Perwiranegara

Alamsyah merupakan Menag di Kabinet Pembangunan III (periode 29 Maret 1978 – 19 Maret 1983). 


Sebelum masuk sebagai anggota kabinet, karier TNI terakhirnya adalah Letnan Jenderal TNI AD - Men/Pangad (perbendaharaan).


Sebelum menjadi Menag, ia pernah menjadi Mensesneg di Kabinet Pembangunan I (1968-1972), Dubes RI untuk Belanda (1972-1974), hingga anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada Kabinet Pembangunan II (1974-1978). Soeharto lalu mengangkatnya sebagai Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan IV.


2. Tarmizi Taher

Tarmizi adalah Menag pada Kabinet Pembangunan VI yang juga purnawirawan Laksamana Muda TNI AL. 


Ia merupakan lulusan Sekolah Staf dan Komando TNI AL dan pernah menempuh pendidikan pada US Navy di bidang kesehatan.


Selain di bidang TNI, ia pernah juga menduduki kursi Duta Besar RI di Norwegia dan Islandia, serta Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.


Sebelum diangkat sebagai Menag pada 1993, ia merupakan Sekjen Kemenag selama lima tahun. Saat menjadi Menag, ia menginisiasi dua program yakni pengembangan Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu) dan pembentukan Dana Abadi Umat (DAU).


3. Fachrul Razi

Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1970 ini diangkat Menag pada 2019 lalu, sebelum akhirnya kena reshuffle kabinet Desember 2020. 


Saat berdinas di militer, ia pernah menjadi komandan Kontingen Garuda IX/2 yang ditugaskan ke Iran-Irak, Gubernur Akmil (1996-1997), Wakil Panglima TNI pada 1999.


Fachrul Razi juga merupakan salah satu pendiri partai politik Hanura. Ia merupakan orang ketiga yang menjabat sebagai Menag dengan latar belakang militer, dan yang pertama sejak era reformasi. [Democrazy/kumparan]

Penulis blog