DEMOCRAZY.ID - Warga Cirebon rela terjun ke selokan demi mendapatkan kaos Presiden Jokowi yang dibagikan.
Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menyebut pembagian bingkisan biasanya diatur protokoler Istana Presiden.
"Tentu informasinya saya perlu dapatkan terlebih dahulu. Itu biasanya tergantung protokol dari Istana itu sendiri. Tapi pasti tidak ada niat mengumpulkan orang," kata Fadjroel Rachman di Makassar, Kamis (2/9/2021).
Dia mengatakan berkumpulnya warga pada kunjungan di Kota Cirebon, beberapa hari yang lalu dikarenakan keinginan masyarakat untuk melihat Presiden Jokowi dari dekat.
"Presiden Joko Widodo sendiri tidak pernah berniat mengumpulkan massa. Tapi kan kharisma beliau itu kan tiba-tiba bisa muncul begitu. Tetapi Presiden selalu mengingatkan dalam setiap kunjungan beliau diupayakan fokus untuk protokol kesehatan," jelas dia.
Fadjroel menyebut Jokowi sebagai sosok yang sangat patuh protokol kesehatan.
Apalagi kata Fadjroel, Jokowi sendiri yang memutuskan soal PPKM.
"Sepanjang yang saya tahu, Beliau itu orang yang taat pada semua peraturan yang sudah ditetapkan," ujar Fadjroel disela kunjungannya melihat kegiatan vaksinasi di Makassar ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi door to door, atau dari pintu ke pintu yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Di sela-sela kunjungan itu, terjadi pembagian kaos yang membuat warga bahkan rela turun ke dalam parit demi kaos Presiden Joko Widodo (Jokowi).
detikcom menemui warga yang terjun selokan dan mengambil kaus hadiah dari presiden.
Namanya Agus Mujianto (40) warga Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Agus menceritakan kejadian saat dirinya terjun ke selokan.
Awalnya Paspampres membagikan baju ke warga yang berada di sebelah kiri rombongan Jokowi.
Warga yang berada di seberang atau sebelah kanan rombongan Jokowi pun meminta agar paspampres membagikan baju.
Karena terpisah selokan, warga pun meminta agar paspampres melempar baju bergambar Jokowi.
"Iya minta dilempar. Pas lempar karena ringan ada yang jatuh ke selokan. Dua kali lemparan. Pertama dua baju jatuh ke selokan. Lemparan kedua satu baju jatuh. Saya langsung ambil saja ke bawah," kata Agus Mujianto saat berbincang di rumahnya. [Democrazy/dtk]