DEMOCRAZY.ID - Pengamat ekonomi Awalil Rizky menyebut Jokowi ingkar janji karena lemahnya pertumbuhan pendapatan nasional dan hutang bertambah.
Awalil Rizky mengutip sebuah data yang menunjukkan bahwa selama masa pemerintahan Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai tak sesuai dengan apa yang dijanjikan pada masa kampanye.
Sebaliknya kata dia, hutang Indonesia justru semakin bertambah beserta bunga yang harus dibayar selama masa pandemi.
Awalil Rizky menyoroti salah satu janji Jokowi di masa kampanye yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi fantastis bagi Indonesia.
Akan tetapi kata dia, PDB maupun pendapatan nasional justru tidak naik secara signifikan sebagaimana yang telah dijanjikan.
"Salah satu (janji Jokowi) yang tidak terbukti adalah pendapatan domestik bruto (PDB) dan pendapatan nasional tidak naik kencang," kata Awalil Rizky sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 23 September 2021.
Mengacu pada sebuah data resmi, Awalil Rizky menyebut bahwa kenaikan pendapatan nasional sebelum pandemi hanya tumbuh pada kisaran angka lima persen.
Ketika pandemi berlangsung, pendapatan nasional justru mengalami kontraksi bahkan menyebabkan Indonesia sempat dinyatakan masuk dalam resesi.
"Sebelum pandemi, dia hanya naik lima persen, setelah pandemi justru kontraksi atau nanti (tahun ini) akan melaju sedikit," ujarnya.
Selain itu, Awalil Rizky mengatakan bahwa hutang negara dibayar langsung oleh pemerintah dengan pendapatannya.
Namun sayangnya, pendapatan yang diterima pemerintah sebelum pandemi juga tak seperti yang diharapkan.
"Yang kedua, pemerintah membayar (hutang) secara langsung dengan pendapatannya. Ternyata kenaikan pendapatan pemerintah sebelum pandemi juga tidak seperti yang diharapkan," ucapnya.
Akibat pendapatan nasional yang tak kunjung sesuai harapan, beban hutang yang ditanggung oleh negara menjadi jauh lebih berat.
Bahkan, total yang harus dibayarkan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya bunga.
"Maka, beban hutang yang harus dicicil menjadi berat dari sisi pembayar hutang. Dan hutang berbunga, bunganya meningkat kan kalau hutangnya bertambah," tuturnya. [Democrazy/kabes]