DAERAH PERISTIWA

PANAS! Webinar Soal Taman Nasional Komodo Diwarnai Adu Mulut Staf KLHK: Kami Bukan Penjahat!

DEMOCRAZY.ID
September 16, 2021
0 Komentar
Beranda
DAERAH
PERISTIWA
PANAS! Webinar Soal Taman Nasional Komodo Diwarnai Adu Mulut Staf KLHK: Kami Bukan Penjahat!

PANAS! Webinar Soal Taman Nasional Komodo Diwarnai Adu Mulut Staf KLHK: Kami Bukan Penjahat!

DEMOCRAZY.ID - Salah satu staf di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Moko sewot atau marah-marah dalam webinar yang bertajuk Taman Nasional Komodo & Jurassic Park 'Konservasi atau Investasi?'.


Dalam kesempatan itu, Moko tidak terdaftar sebagai pengisi materi. 


Adapun, perwakilan KLHK yang mengisi materi dalam webinar tersebut sejatinya adalah Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam Ekosistem (KSDAE), Wiratno.


Moko sebagai staf Wiratno dipersilakan untuk berbicara karena sang dirjen yang meminta waktu khusus kepada moderator untuknya.


Moko lantas meminta moderator untuk kembali menampilkan slide atau salindia salah satu pemateri dari peneliti Sunspirit for Justice and Peace, Venan Haryanto. 


Moko pun menyatakan tulisan di dalam slide itu membuat pihaknya tersinggung.


"Bu Lusi [moderator] ada satu slide dari pak Venan, mohon berkenan dibaca; 'Selamatkan Taman Nasional Komodo dari Kejahatan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ucap Moko dalam webinar itu yang diakses di Youtube HIMAP UB, Kamis (16/9).


Wiratno pun mempertanyakan maksud dari slide itu dan bergantian mencak-mencak dengan Moko. 


Mereka menilai slide itu berisi tuduhan bahwa KLHK telah melakukan kejahatan lingkungan.


"Apa maksudnya ini?" sahut Wiratno.


"Memang kami penjahat? Kami bukan penjahat wey!" sambung Moko dengan nada tinggi.


Dengan nada tinggi lagi, Moko pun meminta  kepada pemateri untuk membuat materi yang sopan dan tidak boleh menyinggung KLHK.


"Harus ada kesopanan dalam membuat slide kepada KLHK!" tegasnya.


Setelah kata-kata itu keluar dari Moko, Wiratno juga langsung mengingatkan agar pemateri lebih hati-hati. 


Sebab, kata dia, jika sampai kena tegur Komite Warisan Dunia UNESCO, Indonesia akan malu.


"Bikin malu itu. UNESCO bisa tegur itu. Ini kan hoaks. Kalau UNESCO ngomong,  itu lembaga internasional. Memalukan kita itu," katanya. [Democrazy/cnn]


Penulis blog