POLITIK

Muncul Sejumlah Nama Calon Kepala Badan Pangan Nasional, Ada Budi Gunawan dan Ahok

DEMOCRAZY.ID
September 03, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Muncul Sejumlah Nama Calon Kepala Badan Pangan Nasional, Ada Budi Gunawan dan Ahok

Muncul Sejumlah Nama Calon Kepala Badan Pangan Nasional, Ada Budi Gunawan dan Ahok

DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi telah membentuk Badan Pangan Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021. 


Muncul isu sejumlah nama seperti Kepala BIN Budi Gunawan, Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Dirut Bulog Budi Waseso masuk dalam bursa calon kepala Badan Pangan Nasional.


Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan, mengamini nama-nama itu masuk dalam bursa calon Kepala Badan Pangan Nasional sejak beberapa bulan lalu.


"(Nama-nama) seperti di atas dan ada beberapa yang lain. Nama-nama muncul sudah terdengar dari beberapa bulan lalu," kata Daniel, Jumat (3/9).


Daniel mengatakan, siapa pun yang nantinya dipilih Jokowi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional harus memiliki komitmen untuk memajukan para petani dan menempatkan pangan sebagai kekuatan bangsa.


"Yang utama harus sosok yang memiliki visi dan komitmen untuk memajukan petani dan menempatkan pangan sebagai kekuatan Indonesia, dengan memahami urusan pangan dan menjaga stabilitas secara tepat," ujar Daniel.


Ketua DPP PKB ini menyambut baik hadirnya Badan Pangan Nasional yang dinilai sesuai dengan amanat UU. 


Daniel menyebut dalam setiap rapat komisi IV, ia juga terus menyuarakan pentingnya Badan Pangan Nasional.


"Hampir setiap rapat di komisi IV saya menyampaikan Badan Pangan Nasional harus segera terbentuk, atas perhatian Presiden terjawab juga, saya sampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Badan Pangan ini sangat penting mengingat pangan kita terus bermasalah," ungkap dia.


Dengan terbentuknya Badan Pangan Nasional, ia berharap persoalan ke depannya akan terselesaikan, seperti kelangkaan pangan hingga banyaknya bahan pangan impor.


"Ke depan tidak ada lagi kita dengar kelangkaan kebutuhan bahan pokok, harga melampung tinggi, impor terus membanjiri pasar dalam negeri," tutup Daniel. [Democrazy/dtk]

Penulis blog