DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni mendesak Bareskrim Polri untuk segera mengusut tuntas dugaan kebocoran data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card atau e-HAC Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 1,3 juta orang. Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan mengingat data yang bocor adalah data pribadi lengkap masyarakat. "Sekarang ini bocornya mulai dari Nomor KTP, Paspor, data tes Covid, nomor handphone, pekerjaan, bahkan alamat rumah dengan lengkap. Bareskrim Polri harus segera usut tuntas, karena kalau tidak segera, khawatir data penting ini disalahgunakan oknum-oknum tidak bertanggung jawab," tegas Sahroni, Rabu (1/9/2021). Sahroni juga meminta agar Bareskrim memburu pelaku pembocoran data e-HAC daripada mengejar pembuat mural yang sedang ramai dibicarakan. Jika perlu, kata dia, Polri dapat membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembocoran data tersebut. "Siber Polri betul-betul harus fokus menangani hal i
DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni mendesak Bareskrim Polri untuk segera mengusut tuntas dugaan kebocoran data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card atau e-HAC Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 1,3 juta orang. Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan mengingat data yang bocor adalah data pribadi lengkap masyarakat. "Sekarang ini bocornya mulai dari Nomor KTP, Paspor, data tes Covid, nomor handphone, pekerjaan, bahkan alamat rumah dengan lengkap. Bareskrim Polri harus segera usut tuntas, karena kalau tidak segera, khawatir data penting ini disalahgunakan oknum-oknum tidak bertanggung jawab," tegas Sahroni, Rabu (1/9/2021). Sahroni juga meminta agar Bareskrim memburu pelaku pembocoran data e-HAC daripada mengejar pembuat mural yang sedang ramai dibicarakan. Jika perlu, kata dia, Polri dapat membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembocoran data tersebut. "Siber Polri betul-betul harus fokus menangani hal i