DEMOCRAZY.ID - Sebuah narasi muncul di media sosial, menunjukkan bukti ada ulama besar RI transfer duit ke Israel.
Narasinya, ulama besar ini biasa dipanggil ustaz.
Ulama ini dikatakan transfer duit ke Israel dari duit bantuan umat lho.
Bisa heboh se-Indonesia loh kalau benar ulama besar Indonesia transfer ke Israel itu dibeberkan, narasinya begitu.
Narasi yang muncul itu disertai dengan klaim bukti transferan dan juga percakapan ustaz yang dimaksud dengan Israel lho. Pada narasi itu, nama ustaz nggak diungkapkan tapi diberikan clue-nya lho.
Penasaran bagaiman narasi tersebut?
Ulama Besar RI Transfer ke Israel
Postingan narasi ulama besar Indonesia transfer ke Israel ini bikin perhatian di media sosial.
Video narasi ini telah dilihat puluhan ribu kali lho.
Narasi ini klaim ada bukti transferan dan percakapan si ulama besar tersebut ke Israel.
Dari bukti transfer yang diklaim sahih itu, si ulama besar itu transfer pertama dana Rp40 juta.
Itu diklaim adalah bukti transfer pertama, masih ada beberapa bukti transfer lainnya yang ditujukan ke Israel.
“Seberapa penasarannya kalian dengan bukti transferan yang berasal dari Indonesia ke Israel ini? Sudah lama mau saya bongkar habis aktor dibalik pengiriman uang ini,” tulis narasi tersebut dikutip dari Twitter.
Tiap kali transfer, si ulama besar ini menggunakan beberapa nama yang berbeda.
Datanya diklaim lengkap lho!
“Bisa heboh se-Indonesia loh ini, karena aktornya ulama besar,” tulis narasi ini.
Clue Identitas Ulama Besar
Nah narasi tersebut menyebutkan petunjuk atau clue, si ulama besar itu berasal dari sebuah lembaga kemanusiaan dengan tagline care for humanity.
“Untuk siapakah uang ini?” tulis narasi tersebut.
Clue lainnya, ulama besar yang transfer ke Israel ini merupakan ulama besar yang perusahaannya tapi tak punya izin tapi selalu menang tender.
Siapa kah yang dimaksud ya?
Narasi ini berjanji akan menelusuri bukti-bukti lainnya ke rumah sakit di Jakarta.
“Saya harus berkunjung ke beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Jakarta untuk melakukan penelusuran lebih dalam,” katanya. [Democrazy/skp]