DEMOCRAZY.ID - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Prof Musni Umar akhirnya menangganggi tudingan guru besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Prof YL Henuk yang menyebutnya sebagai profesor gadungan. Melalui akun Twitter pribadinya, Musni Umar menyebut tuduhan Prof YL Henuk adalah fitnah. “Prof YL Henuk. Terima kasih telah menuduh saya profesor gadungan. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” kata Musni Umar, dikutip dari akun Twitternya, @musniumar, Senin (13/9). Musni Umar membagikan tautan berita Arahjaya.com berjudul “Musni Umar Peroleh Gelar Profesor Dari Asia E University, Malaysia”. Dalam berita itu disebutkan, Musni Umar memperoleh gelar Profesor In The School of Arts, Humanities And Social Sciences (SAHUSS) ASIA e University, Malaysia. Musni Umar merupakan orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar Profesor di Asia e University, Malaysia. Ia sudah menandatangani persetujuan 10 persyaratan Terms of Reference of an Adjunct Professor ASIA e UNIVERSITY, diantara
DEMOCRAZY.ID - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Prof Musni Umar akhirnya menangganggi tudingan guru besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Prof YL Henuk yang menyebutnya sebagai profesor gadungan. Melalui akun Twitter pribadinya, Musni Umar menyebut tuduhan Prof YL Henuk adalah fitnah. “Prof YL Henuk. Terima kasih telah menuduh saya profesor gadungan. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” kata Musni Umar, dikutip dari akun Twitternya, @musniumar, Senin (13/9). Musni Umar membagikan tautan berita Arahjaya.com berjudul “Musni Umar Peroleh Gelar Profesor Dari Asia E University, Malaysia”. Dalam berita itu disebutkan, Musni Umar memperoleh gelar Profesor In The School of Arts, Humanities And Social Sciences (SAHUSS) ASIA e University, Malaysia. Musni Umar merupakan orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar Profesor di Asia e University, Malaysia. Ia sudah menandatangani persetujuan 10 persyaratan Terms of Reference of an Adjunct Professor ASIA e UNIVERSITY, diantara