DEMOCRAZY.ID - Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyampaikan alasannya mundur dari Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Yenny mengatakan keputusan itu diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban operasional perseroan. “Memang sedih sekali, tapi ini adalah upaya kecil saya untuk membantu Garuda agar bisa melakukan efisensi biaya dan menekan biaya yang mungkin terus membebani sehingga Garuda bisa diselamatkan dan terus mengudara dengan perkasa,” ujar Yenny pada Jumat, 13 Agustus 2021. Yenny menandatangani surat pengunduran dirinya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Jakarta Pusat. Meski tak lagi berada di jajaran Dewan Komisaris Garuda, ia menyebut akan selalu mendukung untuk maskapai pelat merah itu. Adapun Yenny membeberkan bahwa emiten berkode GIAA ini terus mengalami beban keuangan yang berat. Pada Mei 2021, Garuda mencatatkan pendapatan minus US$ 60 juta. Meski memperoleh pendapatan sebesar US$ 56 juta, perusahaan harus membayar
DEMOCRAZY.ID - Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyampaikan alasannya mundur dari Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Yenny mengatakan keputusan itu diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban operasional perseroan. “Memang sedih sekali, tapi ini adalah upaya kecil saya untuk membantu Garuda agar bisa melakukan efisensi biaya dan menekan biaya yang mungkin terus membebani sehingga Garuda bisa diselamatkan dan terus mengudara dengan perkasa,” ujar Yenny pada Jumat, 13 Agustus 2021. Yenny menandatangani surat pengunduran dirinya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Jakarta Pusat. Meski tak lagi berada di jajaran Dewan Komisaris Garuda, ia menyebut akan selalu mendukung untuk maskapai pelat merah itu. Adapun Yenny membeberkan bahwa emiten berkode GIAA ini terus mengalami beban keuangan yang berat. Pada Mei 2021, Garuda mencatatkan pendapatan minus US$ 60 juta. Meski memperoleh pendapatan sebesar US$ 56 juta, perusahaan harus membayar