EKBIS

Yenny Wahid Ungkap Alasan Mulia Mundur dari Komisaris Garuda

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Yenny Wahid Ungkap Alasan Mulia Mundur dari Komisaris Garuda

Yenny Wahid Ungkap Alasan Mulia Mundur dari Komisaris Garuda

DEMOCRAZY.ID - Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyampaikan alasannya mundur dari Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 


Yenny mengatakan keputusan itu diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban operasional perseroan.


“Memang sedih sekali, tapi ini adalah upaya kecil saya untuk membantu Garuda agar bisa melakukan efisensi biaya dan menekan biaya yang mungkin terus membebani sehingga Garuda bisa diselamatkan dan terus mengudara dengan perkasa,” ujar Yenny pada Jumat, 13 Agustus 2021.


Yenny menandatangani surat pengunduran dirinya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Jakarta Pusat. 


Meski tak lagi berada di jajaran Dewan Komisaris Garuda, ia menyebut akan selalu mendukung untuk maskapai pelat merah itu.


Adapun Yenny membeberkan bahwa emiten berkode GIAA ini terus mengalami beban keuangan yang berat. 


Pada Mei 2021, Garuda mencatatkan pendapatan minus US$ 60 juta. Meski memperoleh pendapatan sebesar US$ 56 juta, perusahaan harus membayar sewa pesawat sebesar U$S 56 juta pula.


Dengan demikian, pendapatannya habis untuk membayar sewa. 


Kemudian Garuda juga harus mengeluarkan biaya perawatan sebesar US$ 20 juta, avtur US$ 20 juta, dan gaji untuk karyawan US$ 20 juta.


Masalah keuangan Garuda terjadi karena maskapai menyimpan warisan masalah masa lalu yang bertumpuk-tumpuk.


Yenny mengatakan pada era lampau, Garuda melakukan pengadaan pesawat yang bermasalah sehingga berdampak pada keuangan saat ini.


Garuda juga melakukan pengadaan yang tidak cocok dengan karakter bisnis perusahaan. Akibatnya, Garuda menanggung rugi terus-menerus. 


Di sisi lain, saat kondisi keuangan memburuk, Garuda menemui hambatan untuk melakukan negosiasi dengan para lessor-nya.


“Karena tentu ini uang miliaran rupiah, ratusan miliar, pasti akan alot. Perlu dukungan doa tambahan semngat agar bisa sukses perjuangkan upaya-upaya ini,” kata Yenny.


Selama menjadi komisaris, Yenny Wahid mengatakan telah mendorong perusahaan melakukan penghematan. 


Salah satunya dengan migrasi sistem IT. Dengan migrasi ini, ia menaksir Garuda bisa hemat lebih-kurang Rp 1 triliun. [Democrazy/rep]

Penulis blog