DEMOCRAZY.ID - Pengamat Kepolisian, Sahat Dio ikut menyoroti pemeriksaan anak Akidi Tio perihal dana Rp2 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Menurut Sahat, semua pihak agar tak saling menyalahkan perihal simpang siurnya kebenaran sumbangan 2 triliun tersebut.
Apalagi penyidik masih bekerje perihal kebenaran sumbangan tersebut.
“Biarkan penyidik bekerja, toh katanya masih dalam pemeriksaan pihak-pihak yang diduga terkait,” ujar Sahat dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).
Menurut Sahat, latar belakang Akidi Tio jelas sebagai pengusaha, serta sudah tutup usia.
Hal itulah yang menjadi bukti keyakinan Kapolda bahwa dana tersebut memang benar adanya.
“Beliau disebut sebagai warga keturunan. Sudah pengusaha, ditambah warga keturunan, siapa sih yang nggak percaya kalau sudah demikian?,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Sahat, adanya penghubung dari seorang mantan pimpinan rumah sakit (RS) dan dokter keluarga Akidi ke Kapolda Sumsel untuk menyumbangkan dana tersebut.
Ditambah lagi, Kapolda Sumsel memang sudah mengenal keluarga Akidi.
Tentunya hal tersebutlah menjadi keyakinan Kapolda sangat sulitnya untuk meragukan kredibilitas sosok tersebut.
“Di sana kan ada Prof Dr dr Hardi Darmawan, mantan Dirut RS RK Charitas, sebagai penghubung. Nggak main-main loh ini, ada seorang yang bergelar profesor yang meyakinkan bahwa hibah tersebut kemungkinan benar adanya,” ujarnya.
“Ditambah Kapolda mengaku telah mengenal keluarga Akidi semasa bertugas di Aceh. Kan semakin meyakinkan ini semua,” papar Sahat.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, pihaknya mengaku memeriksa anak Akidi Tio, Heriyanti, soal pencairan sumbangan Rp2 triliun tersebut.
Ia menyebut, bahwa pihaknya tidak menangkap Heriyanti namun hanya memeriksa untuk meminta keterangan saja.
“Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Pak Dirkrimum terkait dengan rencana penyerahan bantuan sebanyak Rp 2 T tersebut,” jelas Supriadi dalam konferensi pers di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kalau tidak ada kendala bisa diselesaikan pemeriksaannya,” sambung perwira tiga melati itu. [Democrazy/bkn]