DEMOCRAZY.ID - Pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru putih menjadi merah putih menuai pro dan kontra di kalangan publik.
Banyak yang meminta agar anggaran pengecatan yang ditaksir mencapai 150 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,1 M itu lebih baik diperuntukan bagi penanganan Covid-19.
Di tengah ramainya pro dan kontra tersebut, Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon kembali mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo di tahun 2014.
Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dan jabatan presiden dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Singkatnya, saat SBY akan mengadakan pembelian pesawat kepresidenan seharga Rp 840 miliar, Jokowi melancarkan protes.
Menurutnya masih banyak kebutuhan mendasar di negara ini yang masih membutuhkan dana besar.
Salah satu yang disinggung adalah pendidikan dan kesehatan.
“Ternyata tahun 2014 Pak Jokowi pernah mengatakan terkait pesawat presiden anggaran sebesar itu dipakai menutupi kebutuhan dasar saja pendidikan kesehatan dan lain-lain,” urainya lewat akun Twitter pribadi sembari mengunggah sebuah artikel berisi tentang pernyataan Jokowi.
Kini, Jansen menilai bahwa Jokowi justru telah menikmati apa yang diputuskan oleh SBY kala itu.
Terbukti Jokowi justru lebih banyak menggunakan pesawat kepresidenan daripada SBY.
“Pak SBY cuma pakai pesawat ini beberapa bulan saja. Yang nolak malah terus pakai,” sindirnya.
Di tahun 2014, tepatnya di bulan April saat menyambangi Markas Besar Barisan Relawan Jokowi Presiden (Mabes Bara JP), di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Jokowi meminta agar anggaran sebesar itu digunakan untuk kebutuhan mendasar bangsa.
"Masih banyak kebutuhan yang mendasar. Salah satu kebutuhan mendasar negara kita adalah pendidikan dan kesehatan. Itu yang harus dipenuhi," kata Jokowi kala itu. [Democrazy/rml]