HUKUM KRIMINAL

Tak Terima Ayahnya Dituduh Sebagai Terduga Teroris, Sang Anak Ungkap Ada Kejanggalan Ini

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Tak Terima Ayahnya Dituduh Sebagai Terduga Teroris, Sang Anak Ungkap Ada Kejanggalan Ini

Tak Terima Ayahnya Dituduh Sebagai Terduga Teroris, Anak: Ada yang Tuduh Nama Ayah Saya Terlibat

DEMOCRAZY.ID - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu orang terduga teroris di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.


Kepala Dusun III A, Desa Sei Mencirim, Soewondo menjelaskan terduga teroris berinisial R (50) diamankan sekitar pukul 06.30 WIB di rumahnya.


Dia ditangkap saat sedang bersama anaknya, sementara sang istri sedang berada di rumah keluarganya.


"Benar pak tadi pagi. Dia bukan penduduk Sei Mencirim. Dia sudah 3 tahun nyewa disini," kata Kepala Dusun III, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (13/8/2021).


Soewondo menjelaskan terduga teroris tersebut sudah tiga tahun tinggal di Gang Wak Rambe. 


Ia bekerja sehari-hari di sebuah toko Sparepart di Jalan Asia, Medan.


Bahkan Kepala Dusun dan warga sekitar sama sekali tidak merasa curiga terhadap R yang ditangkap lantaran diduga terlibat dalam terorisme.


"Artinya tidak ada gelagat mencurigakan. Artinya dia pulang. Subuh tetap berjamaah. Pokoknya baik ia bertetangga," ucapnya.


R dikabarkan sudah dibawa ke Jakarta oleh petugas Densus. Anak perempuan R berinisial K (22) tidak terima jika ayahnya dituduh sebagai terduga teroris.


"Ayahku bukan teroris. Dia bukan teroris," kata K.


K mengatakan, dirinya menolak keras semua tuduhan yang dilayangkan aparat kepada ayahnya.


Menurut K, R merupakan sosok ayah yang bertanggungjawab di keluarga.


Sementara itu, informasi diperoleh dari Suwondo, Kepala Dusun III, Desa Sei Mencirim, R ditangkap saat akan pergi bekerja.


Dia mengungkapkan polisi menggeledah rumahnya dan membawa beberapa handphone rusak milik orang tuanya.


"Yang dibawa handphone-handphone rusak saja. Kalau yang lain enggak ada. Ada 3 (hp) yang dibawa," kata K (22).


Berdasarkan keterangan polisi yang diterimanya, bapaknya diamankan karena ada salah satu terduga teroris lainnya yang menyebut kalau orang tuanya, R (50), terlibat dalam dugaan terorisme.


"Karena katanya ada yang sebut nama dia terlibat makanya dibawa," ucapnya.


K menjelaskan bapaknya ditangkap saat sedang menuju tempatnya bekerja.


Saat itu orang tuanya berangkat bekerja menggunakan sepeda motor jenis bebek warna merah dan mengenakan jaket berwarna biru.


Seorang tetangga terduga teroris R di Gang Wak Rambe, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang mengungkapkan kalau tetangganya yang ditangkap tim densus 88 orang baik.


Selain baik, Masilah juga mengungkapkan kalau R (50) itu orang yang taat beragama.


Kesehariannya selain bekerja juga rajin beribadah ke masjid yang tak jauh dari rumahnya.


Selain itu, anak dan istrinya pun dikenal baik oleh tetangga selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama dua tahun lebih.


Meski rajin beribadah, R juga diketahui tak pernah mengajak warga lain untuk terlibat dalam permasalahan seperti terorisme.


Apalagi mencuci otak tetangganya soal pemahaman radikal.


Meski demikian Masilah mengaku tidak begitu akrab dengan keluarga terduga teroris tersebut karena jarang berkumpul. Apalagi R sibuk bekerja pergi pagi pulang sore.


"Enggak pernah mengajak yang aneh-aneh. Paling kalau habis dari masjid itulah cerita-cerita. Cuma enggak pernah cerita apa-apa bapak itu," kata Masilah.


Padahal kemarin istrinya baru pamit mau pulang kampung lantaran kakaknya sakit di daerah Silinda.


"Semalam dia pas mau pulang kampung pamit juga sama saya, bilang Nitip rumah ya bu. Kami terkejut juga tadi. Orang wawak ini baik, rajin salat. Kami pun enggak menyangka," ucapnya.


Mabes Polri membenarkan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan giat penangkapan terduga teroris di Sumatera Utara kemarin.


"Benar, ada penangkapan teroris di Sumut. Itu saja," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.


Namun demikian, Ahmad masih enggan untuk membeberkan lebih lanjut identitas terduga teroris yang ditangkap. Hingga saat ini, tim Densus 88 masih bekerja.


"Saat ini Densus sedang bekerja," ujarnya. [Democrazy/trb]

Penulis blog