DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Kader PDIP tampaknya tak sejalan dengan para pembantu Presiden Jokowi yang kerap menyepelakan masalah Covid-19.
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyoroti kinerja Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga sebagai koordinator penanggulangan Covid-19.
Dia menuding Luhut hanya bicara tanpa solusi. Dia mengatakan Covid-19 terkendali, faktanya malah melonjak.
Masinton sepertinya tak setuju atas pernyataan Luhut tersebut yang dinilainya menggampangkan masalah.
"Cara berpikir dan bertindak seremoni jadi trade mark kebanyakan pejabat. Serta menggampangkan masalah," kata dia pada wartawan.
"Sekarang bilang terkendali, besok lusanya malah terjadi lonjakan kasus Covid secara drastis di Jakarta dan Pulau Jawa," ujarnya.
Anggota DPR ini pun melihat sikap Luhut sebagai koordinator penanggulangan Covid-19 juga terlalu reaksioner menanggapi kritik.
Dia mengatakan, kondisi Corona di Indonesia justru melonjak ketika ditangani Luhut.
"Ada Menko yang ditunjuk sebagai koordinator dalam penanggulangan Covid, hasilnya di beberapa provinsi malah terjadi lonjakan," katanya.
Bahkan lanjut Masinton yang lebih memprihatinkan ada fasilitas medis untuk perawatan tidak siap.
"Selain itu, terlalu reaksioner menanggapi kritik dan masukan dari masyarakat. Ngoceh sendiri tak ada solusi," jelasnya.
Dia pun menyinggung soal pernyataan Effendi Simbolon. Jelas Masinton kritik rekannya itu bukan untuk Presiden Jokowi, melainkan pada pembantu-pembantunya.
Kata Masinton, Effendi mengkritik menteri-menteri yang malah mengedepankan kerja simbolik dan seremonial di tengah pandemi Covid-19.
"Yang disampaikan Effendi secara spesifik adalah kritik terhadap elemen pemerintahan keseluruhan dalam menanggulangi pandemi Covid-19," jelasnya.
"Seperti terhadap menteri-menteri dan pejabat yang masih mengedepankan kerja-kerja simbolik dan seremonial. Tidak khusus ditujukan kepada Presiden Jokowi," tegas Masinton.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon menyalahkan Presiden Joko Widodo atas meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kata Effendi, kebijakan yang dibuat berpotensi masuk dalam jebakan pandemi Covid-19.
Atas pernyataan anggota Komisi I DPR ini, malah mengundang banyak reaksi. [Democrazy/msn]
