DEMOCRAZY.ID - Dosen Komunikasi Universitas Undonesia (UI), Ade Armando “menyenggol” pengusaha pribumi soal sumbangan pengusaha Tionghoa.
Ade Armando mengakui bahwa memang sempat ada prank soal sumbangan pengusaha Tionghoa.
“Tapi faktanya sih sumbangan pengusaha Tionghoa ya gede banget,” katanya melalui akun Twitter Adearmando1 pada Selasa, 3 Agustus 2021.
Bersama pernyatannya, ia melampirkan tangkapan layar artikel berjudul “Para Konglomerat Bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Galang Dana Rp500 Miliar untuk Perangi Corona”.
“Berita di bawah ini cuma satu peristiwa sumbangan di bulan Juli,” kata Ade.
Menurutnya, jika mau diakumulasikan dengan semua donasi sejak awal pandemi, maka jumlahnya sudah triliunan.
“Mudah-mudahan pengusaha ‘pribumi’ ikut tergerak,” kata Host Cokro TV itu.
Pernyataan Ade Armando lantas mengundang beragam komentar, di mana mayoritas nampak mengkritik.
Beberapa mengkritik soal Ade yang membeda-bedakan penguaha pribumi dan pengusaha Tionghoa dalam pernyataannya.
“Narasinya anda itu seperti membuat diferensiasi. Seolah-olah Chinese dermawan dan Pribumi tidak. Dosen komunikasi kayak gini,” kata Sebutsajakucinh.
“Bikin narasi seringnya dibungkus dengan kejumudan. Pantes BuzzeRp sekarang jadi profesi. Dosen nya aja kayak anda,” tambahnya.
“Narasinya maksa bet dah, napa harus bawa bawa ‘tionghoa dan pribumi’. Kalau diliat dari ukuran nilainya toh ada yang jauh lebih besar,” kata Sandrotama.
Ia membagikan komentarnya itu bersama tangkapa layar berita yang menyebut bahwa Muhammadiyah me menyalurkankan Rp1 triliun lebih dalam penanganan pandemi. [Democrazy/ptr]