DEMOCRAZY.ID - Aksi vandalisme terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani dinilai membuktikan bahwa putri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri itu tidak disukai sebagian masyarakat. Adapun coretan di baliho Puan Maharani seperti Open BO, PKI dan Koruptor. "Terkait aksi vandalisme baliho Puan Maharani, juga bisa dilihat bahwa baliho tersebut memperoleh resistensi dan ketidaksukaan sebagian masyarakat," ujar Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, Senin (2/8/2021). Dia menambahkan, ekspresi resistensi dan ketidaksukaannya ditunjukkan lewat aksi vandalisme dengan kata-kata kotor. Kendati demikian, menurut dia, aksi vandalisme tersebut tidak bisa dibenarkan karena menabrak aturan. "Kalau tidak suka tentu bisa diekspresikan dengan cara konstitusional seperti kalau maju dalam Pilpres tidak usah didukung dan cara-cara lain," pungkasnya. Diketahui, belakangan ini marak baliho dan billbo
DEMOCRAZY.ID - Aksi vandalisme terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani dinilai membuktikan bahwa putri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri itu tidak disukai sebagian masyarakat. Adapun coretan di baliho Puan Maharani seperti Open BO, PKI dan Koruptor. "Terkait aksi vandalisme baliho Puan Maharani, juga bisa dilihat bahwa baliho tersebut memperoleh resistensi dan ketidaksukaan sebagian masyarakat," ujar Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, Senin (2/8/2021). Dia menambahkan, ekspresi resistensi dan ketidaksukaannya ditunjukkan lewat aksi vandalisme dengan kata-kata kotor. Kendati demikian, menurut dia, aksi vandalisme tersebut tidak bisa dibenarkan karena menabrak aturan. "Kalau tidak suka tentu bisa diekspresikan dengan cara konstitusional seperti kalau maju dalam Pilpres tidak usah didukung dan cara-cara lain," pungkasnya. Diketahui, belakangan ini marak baliho dan billbo