DEMOCRAZY.ID - Duo kader PDIP, Effendi Simbolon dan Masinton Pasaribu, kompak mengkritik pemerintah terkait penanganan pandemi Corona. Effendi terang-terangan mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), sedangkan Masinton menyentil Luhut Binsar Pandjaitan. Ada apa di balik manuver Effendi dan Masinton? "PDIP mencoba mencari langkah aman, dengan tidak membela kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 ini secara membabi buta," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam kepada wartawan, Selasa (3/8/2021). Menurut doktor politik lulusan University of Queensland ini, sikap Effendi dan Masinton muncul karena PDIP melihat celah negatif dalam pendekatan pemerintah untuk menangani pandemi Corona. PDIP disebut ingin sedikit menjaga jarak. "Hal itu mengindikasikan bahwa PDIP juga telah melihat sejumlah celah-celah kelemahan pendekatan pemerintah, baik dalam penanganan pandemi maupun penyelamatan ekonomi," ujar Umam.
Pengamat Politik Ungkap 'Motif Tersembunyi' Dibalik Serangan Duo PDIP Effendi-Masinton
Agustus 03, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Duo kader PDIP, Effendi Simbolon dan Masinton Pasaribu, kompak mengkritik pemerintah terkait penanganan pandemi Corona. Effendi terang-terangan mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), sedangkan Masinton menyentil Luhut Binsar Pandjaitan. Ada apa di balik manuver Effendi dan Masinton? "PDIP mencoba mencari langkah aman, dengan tidak membela kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 ini secara membabi buta," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam kepada wartawan, Selasa (3/8/2021). Menurut doktor politik lulusan University of Queensland ini, sikap Effendi dan Masinton muncul karena PDIP melihat celah negatif dalam pendekatan pemerintah untuk menangani pandemi Corona. PDIP disebut ingin sedikit menjaga jarak. "Hal itu mengindikasikan bahwa PDIP juga telah melihat sejumlah celah-celah kelemahan pendekatan pemerintah, baik dalam penanganan pandemi maupun penyelamatan ekonomi," ujar Umam.