DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik, Catur Nugroho membeberkan analisanya terkait dampak terhadap negara Indonesia apabila Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
Menurut pengamat politik sekaligus Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) ini, apabila Presiden Jokowi mundur maka situasi masyarakat di Indonesia akan semakin parah.
Oleh karena itu, ia menilai cara untuk memperbaiki kondisi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dengan mengganti Jokowi tidak akan efektif.
“Saya rasa tidak akan efektif bila Jokowi diganti karena akan memperparah situasi di Indonesia,” ujar Catur Nugroho.
Catur pun menilai, kepemimpinan Jokowi masih sangat dibutuhkan masyarakat setidaknya hingga akhir masa jabatannya.
Maka dari itu, menurut Catur, jika Jokowi mundur dari jabatannya sebagai kepala negara akibat pandemi maka hal itu akan lebih berbahaya bagi masyarakat.
“Selain tidak efektif, inisiasi Jokowi mundur akan memperkeruh kondisi masyarakat di tengah pandemi covid-19,” kata Catur, Selasa 2 Agustus 2021.
Oleh karenanya, ia menyarankan agar Pemerintahan Jokowi lebih solid dalam menangani Covid-19.
Selain itu, Catur juga menilai Jokowi perlu membangun sinergi lebih lanjut untuk para pembantunya di istana.
Diketahui, sejumlah pihak belakangan ini menyerukan kepada Presiden Jokowi agar mundur dari jabatannya lantaran dinilai tak mampu menangani pandemi Covid-19.
Salah satu pihak yang dikenal gencar mendesak Jokowi mundur yakni ekonom senior Rizal Ramli.
Ia meminta mantan Gubernur DKI itu mundur dari jabatannya sebagai presiden lantaran tak mampu mengelola Indonesia.
Pernyataan Rizal Ramli yang meminta Jokowi mundur tersebut ia sampaikan lewat sebuah video yang viral di media sosial usai dibagikan pengguna Twitter FirzaHusain beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan video itu, Rizal Ramli menyarankan agar sebaiknya Presiden Jokowi mundur baik-baik secara terhormat dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengelola Indonesia.
“Pak Jokowi lebih baik mundur baik-baik, dengan hormat. Kasih kesempatan yang lebih mampu kelola Indonesia,” ujarnya. [Democrazy/pdk]
