HEALTH

Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19, Swiss Kena Sentil China

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HEALTH
Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19, Swiss Kena Sentil China

Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19, Swiss Kena Sentil China

DEMOCRAZY.ID - Beberapa hari terakhir, media pemerintah China membuat berita tentang asal-usul Covid-19 dan kemerdekaan WHO dengan narasumber 'ahli biologi' asal Swiss bernama Wilson Edwards.


Setelah ditelusuri, ilmuwan bernama Wilson Edwards itu ternyata fiktif dan kedutaan Swiss di China mendesak media di negara itu untuk menghapus berita tersebut karena dianggap mengandung konten palsu.


Menyadur BBC Jumat (13/08), banyak outlet berita China yang menghapus referensi terkait ilmuwan bernama Wilson Edwards sejak saat itu.


"Sementara kami menghargai perhatian pada negara kami, Kedutaan Swiss sayangnya harus memberi tahu publik China bahwa berita ini salah," tulis kedutaan Swiss dalam sebuah pernyataan di Twitter.


Media China termasuk CGTN, Shanghai Daily dan Global Times mengutip pernyataan 'ahli biologi' yang eksis di Facebook tersebut. 


Namun kedutaan mengatakan akun itu dibuka dua minggu lalu dan hanya memiliki tiga teman.


"Kemungkinan akun Facebook ini tidak dibuka untuk tujuan jejaring sosial," tambah kedutaan Swiss.


Mereka juga mengatakan tidak ada pendaftaran warga negara Swiss dengan nama "Wilson Edwards" dan tidak ada artikel akademis dengan nama tersebut di sana.


BBC melaporkan, artikel China Daily menulis 'ahli biologi' itu khawatir dengan pelacakan asal-usul Covid-19 yang dipolitisasi. 


Artikel itu kini sudah direvisi dan semua referensi yang berkaitan dengan Wilson Edwards dihapus.


Artikel serupa juga tayang di platform digital Shanghai Daily, Shine.


"Seorang ahli biologi Eropa muncul ke permukaan dengan klaim mengejutkan bahwa kelompok penasihat WHO yang melacak asal-usul patogen termasuk virus yang bertanggung jawab atas pandemi Covid-19, akan menjadi alat politik".


Ia menambahkan bahwa ahli biologi khawatir tentang kemerdekaan WHO dan mengatakan "AS sangat terobsesi menyerang China tentang masalah penelusuran asal sehingga enggan membuka mata terhadap data dan temuan".


Kedutaan Swiss menganggap berita itu memiliki itikad baik tapi meminta agar cerita-cerita itu dihapus atau dikoreksi 'dengan hormat'. [Democrazy/dtk]


Penulis blog