DEMOCRAZY.ID - Ahli strategi komunikasi, Jerry Massie menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bahwa Sumatera Barat (Sumbar) tak lagi memiliki tokoh sepopuler di era kemerdekaan.
Jerry mengatakan bahwa sejak era Wakil Presiden Muhammad Hatta hingga sekarang, Sumbar selalu memiliki tokoh potensial yang disegani.
Salah satu yang ia sebutkan adalah politikus dan ekonom senior, Rizal Ramli.
Seperti diketahui, Rizal Ramli beberapa kali pernah menduduki jabatan penting, di antaranya menteri dan menteri koordinator.
“Saya tak paham mengapa Megawati menyebut dalam frame atau kerangka apa? Soalnya tak ada hujan tak ada angin dia melontarkan pernyataan itu,” ujar Jerry pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Namun yang jelasnya, Jerry menilai pernyataan Megawati itu keliru dan menyakitkan bagi warga Minangkabau.
Oleh sebab itu, ia meminta Megawati untuk bisa berpikir matang mengenai dampak dan risiko atas pernyataannya.
“Pentingnya ada ahli strategi di partai yang mengingatkan Ibu Mega,” tuturnya.
Terkait Rizal Ramli, Jerry mengatakan bahwa ia merupakan tokoh kaliber nasional, bahkan internasional yang berasal dari Sumbar.
Menurutnya, terobosan Rizal Ramli saat menjabat Menko Perekonomian di era Gus Dur telah berhasil menyelamatkan negeri ini dari jurang krisis global.
Apalagi, lanjut Jerry, Rizal Ramli yang lahir di Padang pada 10 Desember 1954 juga pernah menjadi guru ekonomi Megawati.
“Rizal Ramli tokoh asal Sumbar yang sangat disegani saat ini. Jadi barangkali Ibu Mega harus meralat kata-kata beliau,” tandasnya.
Adapun pernyataan Megawati yang dimaksud Jerry disampaikan saat webinar bertajuk “Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa” yang digelar Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP pada Kamis, 12 Agustus 2021.
“Dulu saya tahunya tokoh dari Sumatera Barat, kenapa menurut saya (sekarang) tidak sepopuler dulu atau memang tidak ada produknya?” ujar Mega.
Padahal, lanjut Megawati, Sumbar memiliki tokoh-tokoh yang luar biasa sejak sebelum kemerdekaan, setelah merdeka, dan sampai Soekarno selesai menjabat sebagai Presiden. [Democrazy/cnn]