DEMOCRAZY.ID - Pengusaha muda Mardigu Wowiek menjelaskan fakta di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meroket hingga mencapai angka tujuh persen.
Mardigu Wowiek mulanya mencoba mengkritisi cara memimpin negara yang terkesan membodohi rakyat selama dua dekade terakhir atau tepatnya ketika reformasi bergulir.
"Selama 20 tahun ini memang cara memimpin negaranya seakan tidak meminteri rakyatnya tetapi membodohi rakyatnya," kata Mardigu Wowiek sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Bossman Mardigu pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Mardigu Wowiek tidak menampik bahwa data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut benar-benar akurat.
Akan tetapi, dia mempermasalahkan cara pemahaman sebagian masyarakat awam yang tak mengerti makna di balik kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen itu.
"Jadi data itu salah naik tujuh persen? Oh bukan salah, data itu benar 100 persen tetapi pemahaman masyarakat yang awam terutama pengagum pejabat-pejabat saat ini salah memahami arti naiknya tujuh persen itu yang memang digiring ke arah tidak paham. Demikian juga oposisi, itulah mengapa new mind tidak impress dengan oposisi, tidak mau gabung dengan oposisi karena memang aneh dan gak paham bernegara semuanya," ujarnya.
Di balik rilis pertumbuhan ekonomi yang mencapai tujuh persen itu, Mardigu Wowiek melihat adanya paradoks di kalangan masyarakat kecil yang saat ini dilanda kesulitan ekonomi.
Bahkan, kesulitan tersebut semakin terasa karena banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
"Sementara realita, tetangga seputaran dan orang jauh sebelum PPKM sudah berat ekonominya, sekarang lebih gak muter lagi. Nambah sekarat butuh oksigen, kok gak ada yang naik?," katanya.
Mardigu Wowiek kembali menegaskan bahwa tidak ada kesalahan dalam data yang dirilis oleh BPS.
Akan tetapi, pihak-pihak tertentu mengemasnya sebagai sebuah pencitraan untuk kepentingan politik mereka.
"Jadi data tidak salah, cuma demi populer kayak artis deh gitu, nggak boleh terlihat jelek jadi diambillah mengemas sisi positifnya. Itu tidak salah, yang salah banyak pemahaman orang terus dipolitisasi," ujar dia.
Mardigu Wowiek kemudian memberikan akar persoalan di balik meroketnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara year on year (YoY) secara signifikan.
Dia menyebut, meroketnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut justru ditopang oleh sektor bisnis yang dikendalikan oleh oligarki.
"Lalu sektor mana yang naik? Sektor yang dipegang oligarki, yang memang hanya tiga persen itu tapi mereka mengendalikan 70 persen ekonomi," tuturnya. [Democrazy/trb]