DEMOCRAZY.ID - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyindir pihak-pihak yang mengusulkan Pemerintah menerapkan lockdown dan menghentikan pembangunan infrastruktur.
Ia menilai bahwa ada dua kemungkinan mengapa para pihak ini mengusulkan hal tersebut, yakni hanya asal bicara atau memang punya niat membuat keributan.
“Kelompok dan orang yang sama masih saja terus bicara agar lockdown dan hentikan infrastruktur,” katanya melalui akun Twitter pada Senin, 2 Agustus 2021.
Ferdinand mempertanyakan apakah para pengusul kebijakan itu paham berapa biaya lockdown dengan risiko besarnya dan berapa biaya infrastruktur.
“Tak paham berarti asal mbacot, kalau paham artinya niatnya memang hanya untuk bikin ribut! Sampah!” katanya.
Ferdinand tak menyebut dengan spesifik siapa kelompok dan orang yang ia singgung tersebut.
Dipantau di kolom komentar, beberapa netizen menangkap bahwa Ferdinand menyindir Partai Demokrat.
“Orang-orang Demokrat yang ingin pekerjaan Jokowi mangkrak seperti Hambalang dll memang gitu gayanya,” kata Anggora_Kasih13.
Ditelusuri, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief memang pernah mengusulkan lockdown dan penundaan pembangunan infrastruktur.
Usulan itu ia sampaikan melalui akun Twitter Andiarief__ pada Kamis, 27 Juli 2021 dengan memberi contoh pernyataan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya, Jokowi Presiden RI. Memutuskan upaya besar dilakukan dengan ‘lockdown Nasional’ 4 minggu. Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 jt rakyat terdampak diberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya gak pelit sama rakyat. CONTOH Keputusan besar,” tulis Andi Arief. [Democrazy/sra]