DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung, turut menanggapi aksi berbikini Dinar Candy yang belakangan membuat publik cukup heboh.
Nah, menurut Rocky, aksi Dinar itu terinspirasi dari pesawat kepresidenan. Loh, kenapa?
Usut punya usut, Rocky menyebut inspirasi warna bikini yang dipakai Dinar Candy di jalan raya untuk memprotes kebijakan PPKM Level 4 berasal dari warna cat terbaru pesawat kepresidenan, yaitu merah putih.
“Jadi, dia dapat inspirasi dari pengecatan ulang pesawat kepresidenan, warnanya tuh,” tutur Rocky Gerung dalam sebuah tayangan di kanal YouTube-nya, pada Minggu, 8 Agustus 2021.
“Kan kira-kira begitu. Mungkin pesawatnya lewat di atas rumahnya, dapet inspirasi ‘Wah, pake merah putih lebih nge-jreng’.”
Rocky lantas menganggap aksi protes yang dilakukan Dinar Candy dengan cara mengenakan bikini di jalan raya merupakan hal yang wajar.
Sebab, kebijakan PPKM Level 4 yang diterapkan Pemerintah menurutnya memang telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat kecil.
“Tapi sekali lagi, kita bayangkan misalnya ini kan Saudari Dinar Candy ini, dia memang juga menyeret untuk protes pada kebijakan Pemerintah kan? Jadi, dia protes terhadap kebijakan yang memelaratkan banyak orang.”
Oleh karena itu, Rocky Gerung memuji cara cerdas yang dilakukan Dinar Candy dalam menyuarakan protesnya terhadap kebijakan Pemerintah.
Ia juga memuji pemilihan warna bikini yang dikenakan Dinar Candy saat melakukan aksinya di tengah jalan raya karena dinilai tepat.
“Sebetulnya, dia memilih dengan cerdas cara untuk meminta perhatian, ya dia pakai bikini (merah putih). Kalau dia pakai bikini biru atau bikini hijau, dia nyaru dengan kondisi sekitarnya sehingga enggak bagus.”
Rocky juga mengatakan bahwa tak ada unsur pornografi di balik aksi Dinar Candy mengenakan bikini di jalan raya.
Ia menyebut bahwa Dinar Candy hanya menyalurkan aspirasinya dengan kreativitas yang dia miliki.
“Jadi, ini pilihan yang biasa disebut happening art aja, gak ada pornografi di situ,” ujar Rocky.
“Dia tutup mukanya kok gimana pornografi dan dia tau bahwa dia bawa poster bukan untuk memamerkan tubuhnya yang seksi, tapi dia memamerkan protes terhadap kekuasaan.”
Lebih lanjut, Rocky Gerung justru menyarankan agar aparat menindak tegas para buzzer Istana yang kerap memamerkan kebodohan di depan publik.
Baginya, memamerkan kebodohan jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan hanya sekedar memamerkan aurat.
“Justru yang memamerkan ke publik, pornografi intelektual adalah buzzer-buzzer rupiah, karena mereka tiap hari memamerkan kedunguannya,” kata Rocky pedas.
“Itu yang mestinya ditangkap tuh. Mamerin kedunguan lebih bahaya dripada mamerin aurat,” pungkasnya. [Democrazy/sms]