DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memarahi dua presenter tv swasta ketika diwawancarai soal donasi Rp2 T oleh anak Akidi Tio.
JK bahkan meminta dua presenter tv swasta itu untuk menyetop pembahasan prank donasi tersebut.
Dalam diskusi itu, nampak sejumlah narasumber ikut hadir.
Sebut saja seperti Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, analis kebijakan publik Said Didu, Guru besar Universitas Airlangga (Unair) prof Henry Subiakto, dan sejumlah narasumber lain.
JK sendiri ketika itu tidak hadir ke studio, hanya bergabung secara daring.
Tanggapan JK soal Donasi Akidi Tio
Sebelum marah-marah, JK lebih dulu memberi pandangannya soal donasi Rp2 T yang disumbangkan anak Akidi Tio.
Menurut dia, sejak awal sebenarnya kasus ini bisa diatasi jika logika dikedepankan.
Bagi JK, tak masuk akal ada sumbangan Rp2 T diberikan begitu saja lewat Kapolda dan Gubernur.
Maka itu dia menganjurkan untuk saat ini kasus itu ditutup dan tidak diperpanjang lagi. Sebab hanya akan menjadi kegaduhan belaka di ruang publik.
“Saya kira tak perlu diperpanjang, dihentikan saja, ini sudah menipu seluruh bangsa. Sebab tak ada logikanya. Kalau sumbang Rp2 T berarti hartanya bisa Rp10 T, kalau tidak, tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” katanya di awal wawancara, Rabu 4 Agustus 2021.
Bagi JK ini hanya sekadar akal sehat dan logika saja. Jika itu dikedepankan, tidak mungkin ada celah bagi orang untuk menipu.
“Dulu begitu juga ada yang bilang ada emas yang bisa bayar seluruh utang kita (Rp1.500 Triliun). Saya panggil, saya katakan, ‘Hei kamu tahu enggak berapa ton emas kalau sampai Rp100 Triliun. Jadi mana mugkin ada emas sekitar 6.000 ton emas di situ, hentikanlah,” katanya.
Benar saja, ternyata praktik mencari harta karun itu tetap dilakukan. Dan akhirnya ketahuan kalau info itu prank belaka.
JK juga mengaku kerap dibisiki ada dana besar sekitar miliaran dolar di bank Swiss bekas era peninggalan Bung Karno.
Namun lagi-lagi JK tak percaya, dan memilih mengabaikan info itu.
Dia sudah bisa menebak, karena ketika itu sudah bisa menghitung berapa jumlah ekspor Indonesia, sehingga tak mungkin ada dana sebesar itu.
“Jadi banyak orang yang ingin menipu sebenarnya,” kata JK lagi.
JK: Berhentilah Berbicara!
Usai mendengar pernyataan JK, kedua presenter tv swasta nampak meneruskan pertanyaannya.
Kali ini pertanyaan ke JK soal angle perkenalan Kapolda dengan sosok Akidi Tio ketika bertugas di lapangan.
JK kemudian mulai enggan menanggapinya. Bagi dia, jawabannya sudah clear, bahwa prank Akidi Tio dan sumbangan donasi Rp2 T sudah harus dihentikan saat ini.
Karena sudah terbukti tidak benar, dan tidak mau publik terus dibawa ke dalam persoalan yang tak penting.
“Hentikan saja, ini semua salah, ya sudah, selesai persoalan ini.”
“Sudah sampai ditelusuri Pak JK,” kata presenter TV.
Mendengar pertanyaan itu, JK menjawab ketus dan kesal.
“Saya hanya dengar dari Anda semua. Kalian sudah hampir seharian lho sejak jam 06.00 sudah bahas ini, berkali-kali. Anda sendiri yang nyebar hoaks ini. Anda yang bikin prank! Kalian yang terlalu banyak itu. Tak usah dibahas,” kata JK bernada kesal.
Kedua presenter TV kemudian berusaha mencairkan suasana dengan mencoba menenangkan JK. Namun JK sudah kadung kesal.
“Makin dibahas makin salah. Justru saran saya kalian berhentilah bicara ini. Tiap malam selalu saya lihat, sampai kita bosan,” kata JK kesal.
Tak butuh waktu lama, kedua presenter kemudian menyudahi pertanyaannya pada JK. [Democrazy/prt]