DEMOCRAZY.ID - Suasana ibu kota Kabul, Afghanistan, kian mencekam pasca direbut oleh kelompok Taliban.
Bukan hanya Kota Kabul saja yang berhasil dikuasai. Rumah Jenderal Dostum dari Angkatan Darat Afghanistan juga berhasil mereka rebut.
Video direbutnya rumah Jenderal Dostum kemudian ramai tersebar di media sosial.
Pada video yang beredar, ditampilkan sebuah ruangan yang mirip dengan ruang tamu.
Tak lama kemudian, pihak Taliban menunjukkan kemewahan yang ada di rumah tersebut.
Ya, Taliban membongkar fakta banyak sekali beragam koleksi lapis emas yang ada di rumah Jenderal Dostum.
Lantas siapa Jenderal Dostum yang kini sangat dicari Taliban di Afghanistan?
Sepak Terjang ngeri Dostum bagi Taliban
Jenderal Dostum memiliki nama lengkap Abdul Rashid Dostum.
Dia adalah salah seorang tokoh penting dalam operasi menggulingkan pemerintahan Taliban dua dekade lalu.
Setelah berhasil mengusir Taliban dari Kabul, Pendiri Partai Gerakan Islam Nasional Afghanistan atau Junbish-e Milli itu lantas menikmati privilege politik.
Dia pernah dipercaya menduduki kursi Wakil Menteri Pertahanan di era Hamid Karzai dan kemudian menjadi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Afghanistan.
Lalu pada periode 2014-2019 Dostum menjadi Wakil Presiden Afghanistan.
Dostum adalah salah seorang politisi Afghanistan yang paling dicari Taliban.
Di tahun 2018 dia sempat menjadi sasaran bom bunuh diri Taliban saat baru kembali dari Turki.
Film 12 Strong yang diproduksi tahun 2018 menggambarkan keterlibatan sosok kontroversial ini dalam operasi militer bersama tentara Amerika Serikat untuk mengusir Taliban dari Mazar-i Sharif.
Kabur ke Uzbekistan
Sementara itu, dikutip Khaama, Taliban kembali merebut Mazar-i Sharif, ibu kota Provinsi Balkh, dalam pertempuran sengit melawan Angkatan Bersenjata Afghanistan.
Setelah Taliban menguasai provinsi di utara yang berbatasan dengan Uzbekistan itu, Dostum dan orang-orang terdekatnya, termasuk Komandan Atta Muhammad Noor, melarikan diri ke Uzbekistan.
Dostum sebelumnya juga mengatakan, Provinsi Balkh adalah pintu Afghanistan dan dirinya tidak akan membiarkannya jatuh ke tangan Taliban. [Democrazy/dst]