DEMOCRAZY.ID - 3 ULAMA Indonesia pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram, Kota Makkah, salah satunya yakni Syaikh Junaid Al Batawi ulama asal Betawi. Budayawan Betawi, Alwi Shahab dalam tulisannya menyebut bahwa sejak abad ke-18 orang Betawi memang banyak yang pergi ke Makkah. Mereka menjalankan ibadah haji dan karena perjalanan yang begitu sulit, setelah menunaikan rukun Islam ke-5, banyak yang tidak kembali ke tanah air dan bermukim di Makkah. Mereka yang bermukim di sana menggunakan Al Batawi sebagai nama keluarga. Menjadi kebiasaan para pemukim ketika itu menjadikan nama kota asalnya sebagai nama keluarga. Misalnya, Syech Abdul Somad al Falimbani dari Palembang, Syech Arsyad Albanjari dari Banjarmasin, Syech Basuni Imran al Sambasi dari Sambas, dan Syech Nawawi al Bantani dari Banten. Pada pertengahan abad ke-19 (1834), Syaikh Junaid, seorang ulama Betawi, mulai bermukim di Makkah. Ia pun memakai nama al-Betawi. Ia amat termashur karena menjadi imam di Masjidil Haram. Syaikh J
Ini 3 Ulama Indonesia yang Pernah Menjadi 'Imam Besar' Masjidil Haram Makkah
Agustus 31, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - 3 ULAMA Indonesia pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram, Kota Makkah, salah satunya yakni Syaikh Junaid Al Batawi ulama asal Betawi. Budayawan Betawi, Alwi Shahab dalam tulisannya menyebut bahwa sejak abad ke-18 orang Betawi memang banyak yang pergi ke Makkah. Mereka menjalankan ibadah haji dan karena perjalanan yang begitu sulit, setelah menunaikan rukun Islam ke-5, banyak yang tidak kembali ke tanah air dan bermukim di Makkah. Mereka yang bermukim di sana menggunakan Al Batawi sebagai nama keluarga. Menjadi kebiasaan para pemukim ketika itu menjadikan nama kota asalnya sebagai nama keluarga. Misalnya, Syech Abdul Somad al Falimbani dari Palembang, Syech Arsyad Albanjari dari Banjarmasin, Syech Basuni Imran al Sambasi dari Sambas, dan Syech Nawawi al Bantani dari Banten. Pada pertengahan abad ke-19 (1834), Syaikh Junaid, seorang ulama Betawi, mulai bermukim di Makkah. Ia pun memakai nama al-Betawi. Ia amat termashur karena menjadi imam di Masjidil Haram. Syaikh J