DEMOCRAZY.ID - Direktur Eksekutif Indostrategic A. Choirul Umam mengungkapkan, dalam surveinya pemilih PDIP tak begitu signifikan mendukung Ketua DPR Puan Maharani menurut survei yang dilakukan Indostrategic.
Para pemilih PDIP lebih suka tendang elektabilitas Puan ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam hal calon potensial Capres 2024.
Choirul Umam menjelaskan, pemilih PDIP lebih dominan mendukung kader lainnya sebagai calon presiden (capres) 2024 daripada Puan.
“(Pemilih) di PDI Perjuangan itu tertinggi adalah dukungan ke Ganjar Pranowo,” ujar Choirul Umam dalam konferensi pers virtual, pada Selasa, 3 Juli 2021.
Kendati demikian, pihaknya tak memerinci lebih lanjut terkait dukungan pemilih PDIP yang diberikan kepada Ganjar.
Choirul menjelaskan, dukungan pemilih PDIP terhadap eks Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu hanya berada di bawah empat persen.
“Mbak Puan itu dibasis pendukung PDI Perjuangan hanya mendapat dukungan 3,07 persen,” tuturnya.
Oleh sebab itu dia menyimpulkan, adanya hasil survei ini tentu menunjukkan PDIP harus memperhatikan secara serius apabila ingin mengusung Puan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Paling tidak, kata dia, Puan dan Ganjar merupakan kader PDIP yang digadang-gadang sebagai calon potensial capres 2024, tentu hasil survei yang ada bisa jadi evaluasi internal partai berlogo kepala banteng tersebut.
“Tentu ini menjadi evaluasi khusus ya di dinamika internal kepartaian,” ungkap Choirul.
Untuk diketahui, elektabilitas PDIP pada survei Indostrategic berada di angka yang cukup tinggi dengan torehan mendapat dukungan 18,5 persen.
Elektabilitas Ganjar Unggul Jauh ketimbang Puan yang Cuma Mandek di 0,6 Persen
Sementara itu, elektabilitas Ganjar pada survei tersebut sebesar 8,1 persen.
Sedangkan Puan hanya memperoleh dukungan 0,6 persen dari responden.
Adapun survei dilakukan pada 23 maret sampai 1 Juni 2021.
Jumlah responden mencapai 2.400 orang dengan metode pemilihan menggunakan teknik multistage random sampling.
Survei dilakukan di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar dua persen.
Soal PDIP Lebih Pilih Capres yang Masih Punya Trah Soekarno
Diketahui sebelumnya, hubungan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo dikabarkan sempat memanas dengan partai berlogo kepala banteng tersebut.
Hal itu lantaran Ganjar dikabarkan harus mengurungkan niat para pendukungnya untuk bisa masuk bursa Pilpres 2024.
Usut punya usut, ternyata salah satu alasannya Ganjar tak bisa jadi Capres lantaran sebuah hubungan dengan Presiden pertama RI yakni Soekarno.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) A. Khoirul Umam mengungkapkan bahwa posisi Ganjar saat ini berada di tengah adanya kompetisi dan faksionalisme kuat di tubuh PDIP, sehingga walaupun elektabilitasnya terbilang ciamik namun tiket Pilpres 2024 dijamin tak bakal diberikan.
Terlebih, kata Khoirul Umam, hubungan Ganjar dengan ayah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak memiliki darah keturunan sama sekali.
Artinya, Ganjar merupakan tokoh politik yang berada di luar lingkarang trah Soekarno, sehingga tentunya PDIP bakal menarik restu pencalonan dirinya.
Mengingat kabarnya PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang hanya bakal mengusung Calon Presiden yang masih memiliki garis keturunan tokoh proklamator yang dijuluki sebagai Putra Sang Fajar tersebut.
“Elektabilitas tinggi Ganjar tidak menjamin dirinya akan mendapatkan restu dari PDIP,” ujar Khoirul, Senin, 24 Mei 2021.
“Sikap politik Puan Maharani dan Bambang Wuryanto mengindikasikan bahwa restu politik PDIP di 2024 tidak akan diberikan kepada mereka yang berasal dari luar trah Soekarno,” imbuhnya. [Democrazy/sdn]