DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun, membuat warga dunia harus menjalani gaya hidup baru.
Memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan agar tidak tertular virus corona.
Vaksinasi Covid-19 juga terus digalakkan.
Namun, di sisi lain teori-teori konspirasi juga berkembang mengiringi pandemi Covid-19 ini.
Salah satunya adalah beredar sebuah buku yang disebut telah memprediksi pandemi Covid-19.
Padahal, buku tersebut diterbitkan pada tahun 1992, jauh sebelum virus corona dikenal.
Buku yang memprediksi pandemi Covid-19 tersebut berasal dari buklet ajaran Buddha.
Buku itu memang tidak secara jelas menyebutkan "virus Covid-19", namun menggunakan istilah "pneumonia baru".
Tapi, baik pneumonia maupun Covid-19 sama-sama menyerang paru-paru dan ngejalanya pun mirip.
Buku itu menjelaskan bahwa virus baru yang akan datang itu bahkan lebih berbahaya dari AIDS.
Dalam ilustrasi di buku digambarkan bahwa penularan virus bisa terjadi hanya gara-gara bersalaman atau percakapan jarak dekat.
Dua aktivitas ini merupakan kegiatan yang saat ini sebisa mungkin kita hindari agar tidak terpapar Covid-19, yaitu dengan menerapkan jaga jarak.
"Penyakit ini lebih parah dari bom atom. Itu adalah pandemi. Saat pandemi tiba, pria dan wanita akan terkena penyakit ini. Bahkan, anak yang baru lahir juga akan terpapar. Betapa mengerikannya!" tulis buku tersebut, dikutip Sabtu (7/8/2021).
"Lebih dari setengah populasi dunia memiliki virus tersebut. Jadi, ketika penyakit ini terjadi, dia akan mengalir seperti sungai dan tak ada yang bisa menghentikannya," lanjut buku tersebut.
"Kiamat akan tiba. Dan ketika itu terjadi, artinya semua orang meninggal dan menghilang bersamaan," isi buku tersebut.
Prediksi dari buku jadul yang tampaknya dibuat oleh biarawan Buddha ini, begitu akurat menjabarkan pandemi Covid-19 yang kita hadapi sekarang.
Bagaimana menurutmu? [Democrazy/utr]
