DEMOCRAZY.ID - Eks Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Hamid Awaluddin berbagi kisah dirinya pernah dapat "prank" sumbangan Rp2 triliun. Nominal yang sama dengan sumbangan dari keluarga Akidi Tio untuk penenganan Covid-19 yang sedang ramai diperbincangkan. Karena itu, Hamid mengaku sejak awal tidak percaya dengan sumbangan dari anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti. Hamid bercerita di Tahun 2018 ketika terjadi bencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah ada seseorang yang mengaku sebagai pengusaha dan hendak menyumbangkan uang dengan nilai Rp2 triliun. Sosok yang tak disebutkan namanya itu, sambung Hamid, juga mengaku sebagai sosok paling filantropi sedunia. Menurut Hamid, orang tersebut menebar janji akan melakukan rehabilitasi akibat bencana alam. "Saya pengalaman dan trauma masa lalu. Pada Tahun 2018 terjadi bencana alam di NTB, terjadi liquivasi di Sulawesi Tengah. Ada seorang high profile, pengusaha, lengkap orang kaya, mengklaim diri sebagai filantropi
Eks Menkumham Hamid Awaluddin Ternyata Juga Pernah Dapat 'Prank' Sumbangan Rp2 T Mirip Kisahnya Akidi Tio
Agustus 04, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Eks Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Hamid Awaluddin berbagi kisah dirinya pernah dapat "prank" sumbangan Rp2 triliun. Nominal yang sama dengan sumbangan dari keluarga Akidi Tio untuk penenganan Covid-19 yang sedang ramai diperbincangkan. Karena itu, Hamid mengaku sejak awal tidak percaya dengan sumbangan dari anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti. Hamid bercerita di Tahun 2018 ketika terjadi bencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah ada seseorang yang mengaku sebagai pengusaha dan hendak menyumbangkan uang dengan nilai Rp2 triliun. Sosok yang tak disebutkan namanya itu, sambung Hamid, juga mengaku sebagai sosok paling filantropi sedunia. Menurut Hamid, orang tersebut menebar janji akan melakukan rehabilitasi akibat bencana alam. "Saya pengalaman dan trauma masa lalu. Pada Tahun 2018 terjadi bencana alam di NTB, terjadi liquivasi di Sulawesi Tengah. Ada seorang high profile, pengusaha, lengkap orang kaya, mengklaim diri sebagai filantropi