DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung menyinggung soal politisi PDIP Effendi Simbolon yang terang-terangan mengkritik Presiden Jokowi soal lockdown.
Menurut Rocky Gerung, kritik kader PDIP tersebut menandakan bahwa pembalikan arus melawan Presiden Jokowi sudah mulai terjadi.
“Effendi Simbolon adalah, dari dulu, simbol yang dipasang oleh PDIP untuk memberi gangguan yang bagus bagi pemerintah,” ujar Rocky Gerung.
Hal itu disampaikan Rocky dalam videonya yang tayang di kanal Youtube Rocky Gerung Official, seperti dilihat pada Senin 2 Agustus 2021.
Dalam tayangan video berjudul ‘Waspadai Oligarki Akan Makin Mencengkram Indonesia Pasca Pandemi’ tersebut, awalnya Jurnalis Senior Hersubeno Arief membahas soal meningkatnya kesenjangan ekonomi antara oligarki dan rakyat kelas bawah di masa Pemerintahan Jokowi.
Terkait hal itu, Rocky Gerung pun menyebut bahwa demokrasi tak mampu lagi menampung keresahan sosial.
Namun, menurut Rocky, satu-satunya cara menyelesaikan keresahan itu adalah dengan mempercepat perubahan politik.
Akan tetapi, kata Rocky, hal yang paling penting untuk dilakukan terlebih dahulu adalah mengubah keadaan buruk dan memunculkan harapan.
“Begitu rezim turun, ada harapan,” kata Rocky Gerung.
Hersubeno pun lantas bertanya ke Rocky bagaimana cara memastikan bahwa oligarki tak akan membajak upaya penggantian rezim Jokowi.
Menjawab hal itu, mantan dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia ini menilai bahwa oligarki sebenarnya sedang mengincar peluang untuk pindah ke oposisi.
“Karena oligarki adalah kaum yang sangat oportunis. Dia nggak mungkin bertahan dalam keadaan sekarang,” ungkap Rocky.
Bahkan, Rocky Gerung mengibaratkan oligarki tidak akan mau tenggelam bersama kapal yang sudah bolong.
“Jadi udahlah kita pastikan bahwa kesempatan untuk melakukan perubahan hanya mungkin kalau dilakukan sebelum 2024,” tuturnya.
Rocky Gerung dalam tayangan video itu juga mengatakan bahwa pihak yang menginginkan perubahan sudah harus membayangkan suatu skenario untuk mempercepat perubahan tanpa pertumpahan darah.
“Jadi nggak usah bayangkan bahwa perubahan itu menimbulkan kekacauan. Enggak,” tegas Rocky.
Perubahan seperti penggantian rezim Jokowi tersebut, kata Rocky Gerung, hanya membutuhkan koordinasi beberapa elite baik dari oposisi maupun pihak koalisi pemerintahan semisal PDIP.
“Koordinasi tiga elite yang ada di oposisi, tiga elite yang ada di kabinet sekarang mesti ada kerja sama kecil, sama dukungan media massa yang pro masyarakat sipil. Dan itu sedang terjadi,” ujarnya. [Democrazy/idh]