DEMOCRAZY.ID - Cak Nun membongkar sosok asli orang yang mengendalikan atau orang yang di balik kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemilik nama asli Emha Ainun Nadjib itu pernah mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak sepenuhnya berkuasa di Indonesia.
Menurut Cak Nun, hal itu dikarenakan ada kekuatan yang lebih tinggi yang mengendalikannya sekarang.
Cak Nun juga menegaskan bahwa jabatan presiden Jokowi ternyata tidak membuatnya berkuasa penuh.
Namun, dia menduga bukan pimpinan partainya, Megawati Soekarnoputri, yang memegang kendali.
“Apakah Presiden Jokowi berkuasa? Tidak. Apakah Megawati berkuasa? Tidak. Apakah anak-anaknya Megawati berkuasa? Semakin tidak. Terus siapa yang sebenarnya berkuasa? Dia yang berkuasa tidak pernah muncul di media massa. Jadi mereka membutuhkan ketidakpastian dari pelaku-pelaku di panggung ini, diadu domba sedemikian rupa,” tutur Cak Nun, sebagaimana dikutip dari YouTube Saeful Zaman.
Cak Nun kemudian menjelaskan bahwa gejolak politik di dalam negeri dipengaruhi oleh kelompok atau jaringan di luar negeri.
Memang, Cak Nun menganggap kelompok dunia adalah salah satu pihak yang berkuasa.
“Jadi nanti ada skala global internasional, terus nanti ada tajalinya yang agak regional nasional. Nah, mereka ini pokoknya kalau enggak Yahudi Timur, ya China Barat. Kira-kira seperti itu,” kata Cak Nun.
Jika Jokowi benar-benar tidak berkuasa, maka sejumlah kebijakan yang diputuskannya tidak hanya datang dari dalam, tapi juga dari luar.
Namun, Cak Nun tidak bisa memastikan lagi siapa nomor tersebut.
Namun yang pasti karakternya adalah pemilik modal dengan uang melimpah.
Menurut Cak Nun, nanti timelinenya adalah lima tahun kemudian, sepuluh tahun kemudian bermain, Indonesia akan mundur, bangkit, menggeliat atau bahkan hancur total dan menjadi negara yang benar-benar kosong pada tahun 2024.
Siapa mereka? Kata Cak Nun, pasti ada, konstelasi, pemilik modal. Di tingkat internasional, regional dan nasional. [Democrazy/pkr]