DEMOCRAZY.ID - Panitia Khusus (Pansus) aset DPRD Kampar, Riau mengkritik Bupati Catur Sugeng yang menguasai lima mobil dinas.
Selain bupati, ada juga kepala dinas yang menguasai banyak mobil dan dipakai oleh suami hingga anaknya.
"Jadi kita bicara aset tidak hanya sekedar mobil. Kita bangga dapat WTP dari BPK, tapi ternyata ada catatan-catatan setiap tahun. Karena aset banyak, ya kita ambil yang mudah dulu, diambil dari kendaraan dinas ini," terang Ketua Pansus Aset DPRD Kampar, Anshor, Selasa (31/8/2021).
Anshor menyebut kendaraan paling banyak berada di Sekretariat Daerah.
Namun ada mobil di Sekretariat Daerah dipinjamkan ke Organisasi Perangkat Daerah atau dinas di Pemda Kampar.
"Ada mobil di Setda dipinjamkan ke OPD. Yang lucunya, ketika pembahasan awal kendaraan mulai dari roda satu, dua, tiga, empat dan enam jumlahnya 474," kata Anshor.
Pansus kemudian meminta data aset yang ada ke Asisten III, Syamsul Bahri.
Ternyata jumlahnya direvisi menjadi 364 kendaraan dinas roda empat.
Pansus kembali meminta data agar mobil-mobil dinas yang dibeli pakai uang rakyat itu bisa dikumpulkan untuk cek fisik pada Senin (30/8). Namun kendaraan itu tidak dapat dihadirkan.
"Kita minta data, ternyata yang diserahkan datanya itu cuma 56. Sudah kita ikuti, kita tengoklah kendaraan itu semua, ternyata yang dihadirkan hanya 33, tapi sepertinya masih tidak bersalah," katanya.
Bupati Kuasai 5 Mobil Dinas
Pendataan aset berlanjut hingga ke mobil dinas Bupati Kampar, Catur Sugeng yang sebelumnya menjabat wakil bupati.
Catur naik menjadi bupati setelah bupati saat itu, Aziz Zaenal wafat.
"Khusus mobil bupati, Saya ingat waktu itu almarhum (Aziz Zainal) masih hidup, Pak Catur pakai Toyota Harrier. Mereka bilang, Harrier itu kan dipakai Pak Wakil Bupati Pak'. Iya saya jawab Pak Wakil Bupati kan nggak ada, ke mana mobilnya. 'Dipakai Bupati Pak' padahal itu ada Asisten III, Pak Syamsul Bahri," katanya.
Setelah ditelusuri, Pansus mendapat kabar mobil yang dikuasai Catur tidak hanya lima mobil.
Namun lebih dari itu dan berada di Jakarta dan Jogja.
"Saya tanya jadi berapa? Ada lima kan dan kata Sekda ada lagi Fortuner, untuk tamu. Padahal dalam aturan hanya boleh dua itu, mobil sedan sama jeep. Sementara ini ada dinas menjerit kekurangan mobil," katanya.
Terungkap Ada Kepala Dinas Kuasai Mobil untuk Anak dan Suami
Anshor menyebut selain bupati, ada juga kepala dinas menguasai lebih dari satu mobil dinas.
Bahkan dipakai anak dan istri untuk keperluan di luar dinas.
"Ada kepala dinas pakai tiga, empat mobil ada sampai lima. Kepala dinas ini pakai mobil untuk suaminya, untuk anaknya dan ini kita telurusi, banyak laporan ke pansus," katanya.
"Kita mau menertibkan. Sebab ada pindah kepala dinas, dibawa mobilnya. Ini yang tidak tertib, dinas kesehatan bilang ada 10 mobil dinas dipinjamkan, ini mendukung kinerja dinas tidak dan mereka juga masih kekurangan," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kampar, Yusri saat dikonfirmasi belum menjawab.
Panggilan telephone dan pesan singkat WhatsApp belum dibalas. [Democrazy/dtk]