DEMOCRAZY.ID - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyindir Faldo Maldini yang telah berubah berubah setelah diangkat menjadi Staf Khusus (Stafsus) Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Bidang Komunikasi.
Dulu, Faldo Maldini getol mengkritik pemerintahan Jokowi. Kini, eks politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu berubah haluan menjadi pembela pemerintah.
Tak hanya membela pemerintah, Faldo Maldini yang baru sebulan menjadi Stafsus Menseneg malah menyerang balik para pengkritik Jokowi di media sosial.
“Luar biasa. Sudah berapa hari di istana?,” sindir Rachland Nashidik, mengomentari cuitan Faldo Maldini.
Mural Jokowi Melanggar Hukum
Sebelumnya, Faldo Maldini mengomentari gambar dinding atau Mural Jokowi dengan tulisan 404:NOT FOUND.
Faldo menyatakan pembuatan mural harus mengantongi izin. Jika tidak, itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum.
“Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang,” kata Faldo lewat akun Twitter miliknya, @FaldoMaldini, Jumat (13/8).
Menurut Faldo, pembuatan mural tanpa izin, mencederai hak orang lain.
“Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan,” ucapnya.
Faldo menyampaikan permohonan maaf karena bersikap keras dalam menentang pembuatan mural tanpa izin.
“Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya. Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang,” katanya.
“Setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang,” sambungnya.
Faldo mengatakan, pemerintah saat ini sedang fokus menangani pandemi Covid-19.
“Kami sangat berharap, hari ini kita sama-sama menjaga. Kritik dan hinaan seperti apapun tidak akan mengurangi motivasi untuk menjawab persoalan pendemi yang menghantam seluruh negara di dunia ini. Kami terus berfokus di situ,” tandas Faldo.
Diketahui, gambar dinding atau mural di kawasan Jalan Pembangunan I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, menjadi sorotan publik.
Mural itu jadi perbincangan lantaran bergambar mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan kode ‘404:NOT FOUND’.
Kode 404 dikenal di dunia digital. Kode itu muncul saat terjadi eror atau tidak ditemukan.
Mural Jokowi berukuran 2×1 meter di kolong jembatan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta itu dilukis dengan warna abu-abu, hitam dan putih. Bagian mata diberikan garis merah tebal bertuliskan ‘404:NOT FOUND’. [Democrazy/pkr]