DEMOCRAZY.ID - Video seorang wanita berbaju alat pelindung diri (APD) hazmat disebut 'menjual' surat bebas COVID-19 kepada penumpang bus viral. Peristiwa itu disebut terjadi di daerah Lampung.
Polres Lampung Selatan menyelidiki video tersebut dengan mengecek ke lapangan.
Polisi menyatakan video 1 menit 34 detik yang beredar tidak menggambarkan seluruh kejadian.
"Jadi video itu terpotong. Jadi mereka turun ke bawah, kemudian dicek, swab rapid antigen. Selesai itu, mereka kembali ke atas (bus) menunggu hasil rapid antigen 10 menit," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).
Polisi menyatakan hal itu setelah meminta keterangan kepada pihak klinik yang menjalankan tes rapid antigen kepada para penumpang video.
Hingga kemudian dalam video yang beredar, tampak seorang wanita membagikan kertas diduga hasil rapid test antigen dan menerima sejumlah uang dari para penumpang.
"Ketika sudah keluar hasil, wanita ber-APD itu naik ke bus dengan membawa KTP dengan, 'Ini, Pak. Uang Rp 90 ribu'," jelasnya.
Dia mengatakan video itu dibuat pada Jumat (23/7) lalu di rest area Km 33 Tol Trans Sumatera.
Rapid test antigen itu digelar pihak apotek, Organda, bersama pengelola tol.
"Di sana ada pelaksanaan kegiatan, tapi dilakukan Organda bekerja dengan medical center tadi dan HK untuk melakukan pengecekan rapid antigen," ucapnya.
Saat ini Polres Lampung Selatan hendak memintai keterangan kepada pihak lain, termasuk pembuat dan penyebar video tersebut hingga viral.
Hal ini untuk memastikan apakah benar tes usap dilakukan kepada penumpang.
AKBP Edwin tak ingin cepat-cepat menyimpulkan kejadian dalam video tersebut.
Berdasarkan keterangan sementara dari pihak klinik, narasi jual-beli surat rapid antigen di dalam bus tersebut terbantahkan.
"Sementara terbantahkan. Kita sedang cari siapa pembuat videonya ini, atas nama Khaironi. Alamat Rimbo Bujang," ujar dia.
"Sementara ini, berdasarkan keterangan dari pelaksana, Assalam Medical Center. Kita perlu keterangan, apakah benar dilaksanakan atau tidak," tambahnya. [Democrazy/dtk]