DEMOCRAZY.ID - Stasiun televisi Korea Selatan MBC kembali membuat sikap kontroversial dengan mengejek judoka asal Negeri Ginseng An Chang Rim yang meraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
MBC sendiri sempat dikecam dunia, termasuk Indonesia karena pelecehan pada pembukaan Olimpiade Tokyo, akhir pekan lalu.
Saat kontingen Indonesia melakukan defile, MBC menyebut Indonesia sebagai negara dengan PDB atau produk domestik bruto yang rendah, tingkat vaksinasi rendah, dan 6 persen penduduknya terinfeksi Covid-19.
Stasiun televisi tersebut juga mengaitkan beberapa negara lain dengan mengemukakan hal-hal yang menjadi aib, seperti Ukraina dengan Chernobyl dan Suriah dengan perang.
Setelah melecehkan dunia dan Indonesia, MBC kembali mengundang perdebatan setelah meremehkan pencapaian atlet Korea Selatan sendiri, pejudo An Chang Rim.
Di Olimpiade Tokyo An Chang Rim meraih perunggu di kelas 73 kg putra usai mengalahkan pejudo Azerbaijan Rustam Orujov 1-0. An Chang Rim gagal ke final setelah kalah 0-10 dari pejudo Georgia Lasha Shavdatuashvili.
Akan tetapi, dalam siarannya penyiar MBC justru diklaim mengisyaratkan medali perunggu An Chang Rim merupakan hasil yang mengecewakan.
"Ini bukan medali yang kita inginkan, tapi saya pikir kita akan cukup puas atas keringat dan air mata yang dicurahkan para atlet kita selama 5 tahun terakhir," ucap penyiar MBC dikutip dari Huffingtonpst.
Pernyataan penyiar MBC itu ditanggapi komentator Jo Jun Ho yang merupakan pelatih timnas judo putri Korea Selatan.
"Medali perunggu ini adalah hadiah yang berharga," tutur Jo Jun Ho. [Democrazy/ndr]