DEMOCRAZY.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas ternama di Indonesia tengah gencar melontarkan kritiknya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu kritik yang ramai diperbincangkan adalah kritik dari BEM Universitas Indonesia (UI) yang menyatakan Jokowi sebagai ‘The King of Lip Service’.
Selain melontarkan kritik, berbagai aksi demonstrasi juga dilakukan demi menyampaikan aspirasi publik.
Salah satu BEM yang mulai melakukan aksinya adalah BEM Seluruh Indonesia (SI). Salah satu Koordinator BEM SI, Wahyu Suryono Pratama mengaku kecewa dengan kinerja pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, hal tersebut dapat tercermin dengan merosotnya indeks demokrasi di era kepemimpinan Jokowi.
Padahal dia dan rekan-rekannya di BEM SI selama ini telah menaruh harapan besar kepada Jokowi yang diyakini mampu tampil sebagai sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
Wahyu mengungkapkan bahwa sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara dengan demokrasi yang baik dan benar, apabila pemerintah dapat memberikan kebebasan berpendapat kepada rakyat.
Dengan demikian, Wahyu meyakini jika hal tersebut mampu mencegah pemerintah Jokowi membuat sebuah kebijakan yang dirasa merugikan rakyat dan menciderai cita-cita reformasi.
“Ini justru sebaliknya. Pak Jokowi makin memperlihatkan sikap otoritarianisme halusnya,” kata Wahyu ke wartawan, Jumat, 2 Juli 2021.
Atas dasar itu, Wahyu dan BEM SI telah menggelar konsolidasi nasional.
Dalam konsolidasi nasional tersebut, Wahyu menyebut jika mayoritas mahasiswa yang tergabung di BEM SI mengancam akan menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Karena hal itu, tagar #DukungMahasiswaRevolusi lantas menjadi trending topic di media sosial Twitter. Warganet mulai mendukung mahasiswa melancarkan aksinya dengan menggunakan tagar tersebut.
“Yok lah #DukungMahasiswaRevolusi,” tulis @Apri***.
“Hastag #DukungMahasiswaRevolusi trending, tapi satu hal yang perlu diingat, revolusi hanya bisa terwujud jika kita campakkan demokrasi dan kembali kepada hukum Ilahi #IslamWujudkanKeadilan #StopKriminalisasiUlama #KeadilanMatiDiDemokrasi,” tulis @Apa***.
“Sampai kapan pemerintah mau denial tentang bahaya Hutang? Ada yg ngasih solusi bayar hutang gak ditanggapi sama sekali.. Apa yg harus dilakukan rakyat jika kritik sudah tidak didengar?? #DukungMahasiswaRevolusi #PeoplePowerSelamatkanRI #BayarHutang6000T,” tulis @Bag***.
“Sejarah mencatat dengan sangat kelam bagimana paham komunis di negeri tercinta. Kita punya "Pancasila" sebagai dasar negara. Kita tidak perlu "komunis"!! #PeoplePowerSelamatkanRI #DukungMahasiswaRevolusi,” tulis @Xiao***.
“Ayo bergerak..ulama sudah d bungkam.. tinggal mahasiswa yg harus bangkit #DukungMahasiswaRevolusi,” tulis @jack***.
“Jangan tanya masa depan bangsa pasti jawabnya luluh lantak oleh ketidak Adilan saat ini... maka perbaiki masa sekarang dgn mempercepat perubahan... NKRI harga hidup demi rakyat mempertahankan hidup yg layak.....#DukungMahasiswaRevolusi,” tulis @Enzo***.
Serta masih banyak lagi cuitan warganet terkait hal ini. [Democrazy/frt]