DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Politisi Demokrat, Andi Arief yang menyebut politikus PDIP Ruhut Sitompul hendak mengkudeta Moeldoko dari jabatan Kepala Staf Presiden (KSP) menjadi sorotan publik.
Terkait hal itu, salah seorang netizen pengguna Twitter TRendusara lantas mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kolase foto Ruhut Sitompul dan foto seorang bocah bersama ibunya.
Unggahan video netizen itu juga ikut dibagikan Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief di Twitter pribadinya, seperti dilihat pada Sabtu 31 Juli 2021.
Dalam narasi unggahan video itu, disebutkan bahwa Ruhut tak mengakui bocah yang ada dalam foto itu sebagai anaknya.
“Ruhut ini Anaknya saja tidak diakui Kok pengen jadi KSP,” demikian narasi yang tertulis dalam video itu.
Netizen TRendusara dalam narasi cuitannya meminta Ruhut Sitompul untuk menjelaskan soal anak tersebut.
“Sementara itu… Gue mau nanya langsung sama si poltak raja jilat ruhutsitompul. Woiii… Poltak macam mana ini beredar di medsos, coba kau jelaskan dulu kepada netizen itu anak siapa sebenarnya? Jangan pake lama jawabnya waktu cuma 20menit Madefaka,” tulisnya.
Diketahui, politikus Partai Demokrat Andi Arief lewat unggahannya di Twitter belum lama ini membeberkan rencana Ruhut Sitompul ingin mengkudeta Kepala KSP Moeldoko.
Kala itu, menurut Andi Arief, Ruhut Sitompul sempat bertemu dengan anggota DPR RI fraksi Demokrat.
Ia mengungkapkan, pada pertemuan tersebut Ruhut meminta kepada legislator Demokrat untuk dipertemukan dengan AHY.
“Ruhut ini dua minggu lalu bertemu dengan salah satu anggota DPR RI Demokrat, dia meminta bertemu Ketum AHY,” kata Andi Arief.
Menurutnya, Ruhut hendak meminta bantuan AHY untuk mengkomunikasikan ke Presiden Jokowi agar ia bisa menggantikan posisi Moeldoko dari KSP.
“Dia minta Ketum menitipkan ke Pak Jokowi untuk pengganti Pak Moeldoko yang akan diganti tidak lama lagi,” ungkapnya.
Andi Arief pun mengatakan rencana Ruhut Sitompul itu sudah gila lantaran hendak mengkudeta Moeldoko dengan cara meminta bantuan AHY.
“Udah gila kan, Ruhut mau mengudeta Pak Moeldoko dengan cara ini,” ujarnya. [Democrazy/pkr]