DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tidak masalah terhadap kritik asalkan disampaikan secara santun. Mendengar itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dili Asrin Ramdoni, merasa bingung karena nilai sopan santun itu sendiri bersifat subjektif. Dili mempertanyakan tolak ukur kesantunan bagi Jokowi seperti apa. Sebab, menurutnya setiap orang memiliki tolak ukur kesantunan yang berbeda-beda. "Jadi, apa yang saya yakini tentang sopan santun itu belum tentu sama tolok ukurnya sama siapapun. Jadi ini melebar sekali makna sopan santun, ini kan satu hal yang tidak bisa kita pukul rata, oh ini loh bentuk sopan santun," kata Dili dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/7/2021). Ia mencontohkan dengan sekelompok warga di Surakarta yang mengkritik pemerintah daerahnya karena ada sebuah perusahaan yang mencemarkan lingkungan. Mereka pun menyampaikan kritik di depan kantor pemerintah daerahnya dengan cara
Pertanyakan Keinginan Jokowi Mau Dikritik Asal Santun, Mahasiswa: Jadi Ini Tolok Ukurnya di Mana?
Juli 01, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tidak masalah terhadap kritik asalkan disampaikan secara santun. Mendengar itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dili Asrin Ramdoni, merasa bingung karena nilai sopan santun itu sendiri bersifat subjektif. Dili mempertanyakan tolak ukur kesantunan bagi Jokowi seperti apa. Sebab, menurutnya setiap orang memiliki tolak ukur kesantunan yang berbeda-beda. "Jadi, apa yang saya yakini tentang sopan santun itu belum tentu sama tolok ukurnya sama siapapun. Jadi ini melebar sekali makna sopan santun, ini kan satu hal yang tidak bisa kita pukul rata, oh ini loh bentuk sopan santun," kata Dili dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/7/2021). Ia mencontohkan dengan sekelompok warga di Surakarta yang mengkritik pemerintah daerahnya karena ada sebuah perusahaan yang mencemarkan lingkungan. Mereka pun menyampaikan kritik di depan kantor pemerintah daerahnya dengan cara