DEMOCRAZY.ID - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison turut menyoroti kondisi pengangguran di kota Sydney.
Ia mencatat terdapat sebagian warga Sydney yang menganggur akibat keputusan perpanjangan lockdown sampai 28 Agustus 2021 mendatang.
Maka dari itu, pemerintah Australia menerapkan kebijakan penambahan bansos Covid-19 bagi warga Sydney yang hilang jam kerjanya lebih dari 20 jam.
Morrison menyampaikan bahwa mereka akan mendapatkan tambahan bansos Covid-19 hingga mencapai angka 150 dolar Australia atau setara Rp1,6 juta per pekan.
Apabila dikalkulasi dengan jumlah keseluruhan, maka mereka akan akan mendapatkan bansos Covid-19 hingga mencapai angka Rp8 juta per pekan.
“Ini adalah tugas kita selaku pemerintah, kita harus berikan itu (bansos Covid-19) agar mereka bisa kembali berdiri dengan kuat,” ucap Morrison, Rabu, 28 Juli 2021.
Menyoroti soal itu, aktivis ProDem, Nicho Silalahi menilai pemerintah Australia telah memanusiakan manusia
Pasalnya, pemerintah Australia telah berani bertanggungjawab atas penderitaan yang dialami rakyatnya.
“Di negri yang memanusiakan manusia pemerintah (Australia) bertanggungjawab pada rakyatnya,” ujar Nicho Silalahi melalui akun Twitternya, Jumat, 30 Juli 2021.
Sementara di Indonesia, menurutnya, rakyat hanya dijadikan sebagai budak untuk membayar pajak hingga pemerintah yang mempersulit rakyat untuk mencari makan sendiri.
“Tapi di negri yang dikuasai jaha*** rakyat hanya menjadi budak untuk pajak, bahkan rakyatnya cari makan sendiri dipersulit,” tuturnya. [Democrazy/pkr]
Menurutnya, pemerintah tidak bisa menentukan sasaran utang dengan sebagaimana mestinya.
“Sialnya pemerintah jaha*** itu ngutang melulu dan ga tahu dibuat untuk apa itu,” pungkasnya.