DEMOCRAZY.ID - Menko Polhukam, Mahfud MD mengajak alim ulama, pengasuh pondok pesantren, ormas Islam, dan pimpinan lembaga keagamaan untuk membantu masyarakat agar tidak panik akan adanya Covid-19.
“Bantu masyarakat tidak panik dan mulai dari kita untuk tidak panik. Anggap saja itu penyakit biasa,” kata Mahfud saat menghadiri silaturahim virtual dengan para tokoh agama, Minggu 25 Juli 2021.
Menurut Mahfud, salah satu kunci kesembuhan adalah perasaan tenang. Kepanikan dianggap hanya akan memperparah penyakit yang ada.
“Banyak penyakit selama ini dan kita bisa menyembuhkannya kalau kita tenang, karena kita menganggap penyakit itu biasa ya biasa saja," ucap Mahfud.
“Kita yang harus membuat hati masyarakat tenang arena kata Ibnu Rusyd, kesembuhan itu separuh diberikan oleh ketenangan, kepanikan itu separuh dari penyakit, pintu kesembuhan itu adalah kesabaran,” lanjut Mahfud.
Menurut Mahfud, saat ini kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam penanganan Covid-19.
Tokoh agama, tokoh masyarakat, ilmuwan, dan lain sebagainya diharapkan bisa menjadi motor penggerak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi menekan jumlah korban.
Namun demikian, Mahfud mengungkapkan saat ini masih ada tokoh agama, ilmuwan hingga dokter yang nyeleneh mengatakan tentang pandemi Covid-19.
Misalnya saja mereka menyebut penanganan corona oleh pemerintah salah, menganggap penggunaan masker tidak perlu, hingga menganggap virus ini hasil konspirasi.
Mahfud berujar masih ada tokoh agama yang belum disiplin protokol kesehatan dan melakukan provokasi.
Karenanya Mahfud meminta para tokoh dapat memberikan pengertian agar tidak bersikap seperti itu lagi.
Pasalnya masyarakat pasti akan mencontoh tokoh tersebut.
"Masih ada tokoh yang belum disiplin dan melakukan provokasi dan tidak mau menerapkan protokol kesehatan. Ini mohon para tokoh memberi pengertian," tutupnya. [Democrazy/dtk]