POLITIK

Ferdinand Curiga Usulan Lockdown Sengaja Digaungkan Agar Mudah Jatuhkan Jokowi

DEMOCRAZY.ID
Juli 30, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ferdinand Curiga Usulan Lockdown Sengaja Digaungkan Agar Mudah Jatuhkan Jokowi

Ferdinand Curiga Usulan Lockdown Sengaja Digaungkan Agar Mudah Jatuhkan Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean curiga bahwa mereka yang mengusulkan lockdown sebenarnya bertujuan membuat situasi tak terkendali.


Menurutnya, jika situasi tak terkendali, maka pihak-pihak tersebut akan dengan mudah menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


“Saya melihat tujuan usulan lockdown ini hanya untuk bikin situasi tak terkendali, ekonomi mati, chaos dimana-mana,” katanya melalui akun Twitter FerdinandHaean3 pada Jumat, 30 Juli 2021.


“Dengan begitu mudah jatuhkan Jokowi,” sambungnya.


Ferdinand menyatakan hal itu sebagai tanggapan terhadap usulan lockdown dengan bantuan Rp1 juta per keluarga setiap bulan.


“Mengusulkan lockdown dengan semangat tinggi dan usul bantuan 1 Jt / keluarga / bulan. Pak, memang hidup rakyat ini hanya 1 Jt / bulan?” katanya.


Sebelumnya, Ferdinand memang mengkritik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengusulkan Pemerintah menerapkan lockdown dengan jaminan Rp1 juta per keluarga tiap bulannya.


Ferdinand menilai bahwa usulan itu memang terkesan manis bagi rakyat, tapi sesungguhnya mematikan. 


“1 Jt/keluarga akan jadi perdebatan cukup atau tidak. Bagaimana dengan ekonomi Nasional?” katanya pada Selasa, 27 Juli 2021.


“Menyampaikan sesuatu harusnya dikaji mendalam. Jangan berikan gula kepada yang diabetes,” tambahnya.


Adapun Jusuf Kalla sebelumnya menyampaikan bahwa dirinya lebih setuju jika pemerintah menerapkan lockdown.


“Tetapi, semua masyarakat yang tidak mampu harus disubsidi minimal Rp1 juta per bulan,” katanya pada Minggu, 25 Juli 2021.


Jusuf Kalla menguraikan bahwa jumlah tangga di Indonesia adalah 60 juta rumah tangga.


“Katakanlah yang tidak mampu 30%, berarti 20 jutanya. Maka, mereka harus dikasih Rp1 juta per bulan,” papar Jusuf Kalla.


“Jadi, berarti harus keluarkan Rp 60 triliun per bulan selama 6 bulan. Kalau itu saya kira bisa terpotong, kita bisa teruskan itu, lebih baik. Daripada selalu ambil jalan tengah,” lanjutnya. [Democrazy/dtr]

Penulis blog