DEMOCRAZY.ID - Sebuah video yang memperlihatkan Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera tobat secara nasional, beredar di media sosial.
Video Eggi Sudjana meminta Jokowi tobat tersebut ikut dibagikan pegiat media sosial Yusuf Muhammad dan Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat pada Sabtu 3 Juli 2021.
Dalam narasi unggahannya, Yusuf Muhammad menilai pernyataan Eggi Sudjana dalam video itu sudah merupakan bentuk ancaman terhadap Presiden Jokowi.
“Loh, Presiden jokowi diancam dan disuruh tobat. Gimana ini? Cc CCICPolri DivHumas_Polri Puspen_TNI,” cuit Yusuf Muhammad.
Dilihat dari video terseburt, tampak Eggi Sudjana meminta Presiden Jokowi segera bertobat.
Ia pun memberikan batas waktu terkait hal itu sampai 5 Juli 2021 mendatang.
“Jika nanti tanggal 5 Juli tidak ada jawaban dari Jokowi, ini tandanya dia tidak mau bertobat, ini perlu dikukuhkan 5 Juli itu dua (hal),” ujar Eggi Sudjana.
Pertobatan tersebut, menurut Eggi, harus dilakukan Jokowi secara nasional. Sementara, masyarakat menurutnya juga harus menerima tobat dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Satu, pertobatan presiden secara nasional kita semua terima sebagai bangsa Indonesia yang ingin dimajukan dan disejahterakan olehnya,” ungkapnya.
Apabila Jokowi enggan bertobat, kata Eggi, maka 5 Juli nantinya harus dinyatakan sebagai hari pembangkangan kepada presiden yang zalim.
Selain itu, Eggi Sudjana juga meyakini bahwa nantinya akan terjadi pergolakan rakyat yang besar jika Presiden Jokowi tidak segera tobat.
“Kedua, kalau dia tidak bertobat harus dinyatakan 5 Juli 2021 adalah hari pembangkangan kepada presiden yang zalim, presiden yang membuat rakyatnya sengsara, dan pasti pergolakan rakyat dengan izin Allah akan terus bergulir menjadi bola salju yang semakin besar,” ujarnya. [Democrazy/trk]
Loh, Presiden @jokowi diancam dan disuruh tobat. Gimana ini? 🤔
— Dumdum (@yusuf_dumdum) July 3, 2021
Cc @CCICPolri @DivHumas_Polri @Puspen_TNI pic.twitter.com/WQWcqONXc2