DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Nama Luhut Pandjaitan dalam pemerintahan Jokowi selalu jadi perhatian. Luhut dianggap sebagai menteri andalan Jokowi, lantaran kerap mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi.
Terakhir, Luhut diserahi tugas sebagai Koordinator PPKM, makanya makin sahih tuh julukan Luhut menteri segala urusan.
Bagi Luhut, dia nggak risau dengan cibiran sebagai publik soal julukannya sebagai menteri segala urusan.
Mendapat tugas berkali-kali dari Jokowi, Luhut fokus menuntaskan pekerjaannya.
Mengapa Menteri Segala Urusan
Luhut menjelaskan sebagian masyarakat belum paham dengan posisinya sebagai menteri koordinator.
Makanya dia santai saja masyarakat menjulukinya menteri segala urusan atau perdana menteri.
Lucunya juga, cibiran atau julukan itu juga jadi perbincangan di kalangan keluarga Luhut lho.
“Saya dengar (soal julukan menteri segala urusan) dari teman, istri dan anak saya juga cerita. Jadi kadang orang tak paham, saya Menko dari bidang kemaritiman dan investasi, ada tujuh kementerian di bawah saya,” jelasnya dalam program Double Check Kick Andy, dikutip Senin 26 Juli 2021.
Untuk diketahui tujuh kementerian yang ada di bawah koordinasi Luhut adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agraria, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, Kementerian PUPR dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Nah Luhut menjelaskan dalam menjalankan program di wilayah koordinasinya butuh integrasi
“Dalam proses penyelesaian masalah, itu kita tak bekerja secara terintegrasi, PUPR itu di bawah saya kan, jalan tol kan bukan cuma PUPR, pasti ada ATR, itu kan di bawah saya. Ada Pemda saya undang dan seterusnya, dengan begitu penyelesaian tuntas."
Kepuasan Proyek Jalan
Pensiunan Jenderal TNI itu merasa percaya diri lho.
Luhut menyatakan hampir semua masalah yang ada di koordinasi Kemenko Maritim dan Investasi, nyaris semuanya selesai.
Luhut mengaku fokus menjalankan tugas kerjanya sebagai Menko dan tidak ada ngatur atau minta khusus kepada Jokowi.
Makanya dia nggak mau baper ngurusin orang yang bilang dia adalah menteri segala urusan.
“Saya nggak pernah ngatur, itu apa saja saya nggak ngatur. Saya fokus saja, biarin saja nggak terlalu (ngurus julukan menteri segala urusan). Buat saya bisa deliver nggak (masalah), bagi saya kepuasan adalah proyek itu jalan, bisa berikan lapangan kerja banyak orang, bangsa ini jadi bagus,” kata dia. [Democrazy/krl]
